Penyesuaian Pajak Sedan Diharapkan Dongkrak Ekspor
Reporter: Tempo.co
Editor: wawan priyanto
Jumat, 28 Juli 2017 03:24 WIB
Teknisi mengecek kondisi mobil siap ekspor di pelabuhan mobil Tanjung Priok, Jakarta, 18 Mei 2015. Bank Indonesia mencatat ekspor kendaraan dan suku cadangnya meningkat 5,5 persen (year on year/YoY) terutama terjadi pada negara tujuan Arab Saudi, Filipina, dan Jepang. Tempo/Tony Hartawan
Iklan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) berharap usulan penyesuaian regulasi pajak kendaraan dari segmen sedan agar setara dengan SUV (sport utility vehicle) serta MPV (multi purpose vehicle) akan meningkatkan pasar domestik sedan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Jongkie D Sugiarto Ketua I Gaikindo mengatakan jika pasar domestik sedan meningkat, maka hal itu ikut mendorong agen pemegang merek (APM) yang memproduksi mobil MPV dan SUV di Indonesia agar merakit sedan untuk pasar domestik serta ekspor.

"Tidak boleh hanya menjadi basis produksi untuk kendaraan MPV, karena permintaan ekspor masih sedan, Australia dan beberapa negara Asia misalnya," kata Jongkie seperti dikutip dari Antara, Kamis, 27 Juli 2017.

Baca: Tidak Mewah Lagi, Pajak Sedan Akan Disamakan MPV

Ia menambahkan, "Tapi kembali bagaimana menjadikan Indonesia sebagai basis produksi untuk sedan, caranya pasar domestiknya harus berkembang. Jadi mereka mau memproduksi di sini karena ada pasar yang berkembang."

Jongkie mengatakan Gaikindo siap menjembatani dialog antara APM dengan pemerintah agar membicarakan hal-hal yang bisa meningkatkan ekspor.

"Kami mendorong dan membantu. Ayo katakan perlu apa, supaya bisa kami sampaikan kepada pemerintah hal-hal yang diperlukan agar meningkatkan ekspornya," jelas dia.

Simak: Alasan Pajak Sedan akan Dikurangi

Pada pekan lalu, Executive General Manajer Toyota Astra Motor, Fransiscus Soerjopranoto, mengatakan, kendati MPV merajai segmen pasar di Indonesia, namun kebutuhan untuk sedan tetap ada, misalnya untuk armada dinas pemerintahan atau perusahaan.

"Trennya kalau menurut saya, sedan tetap ada kebutuhan misalnya untuk pemerintahan. Kedua, pasar marketnya juga bisa diambil oleh perusahaan. Walaupun sekarang sudah ada pilihan lain, MPV premium untuk para bos, atau MPV menengah untuk pegawainya," kata Soerjopranoto.

Dia mengatakan, dengan penyesuaian pajak kendaraan tersebut, maka akan kenaikan market sedan, kendati hal itu masih dipelajari oleh pihak Toyota di Indonesia. "Sedan sendiri ke depannya pasti akan naik, tapi seberapa besar naiknya kami masih study," katanya.

Ia menambahkan, "Kalau kita punya kapabilitas merakit sedan, bisa kita ekspor. Kami sudah menyatakan siap."

ANTARA

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi