TEMPO.CO, Depok - Dinas Perhubungan Kota Depok akan mengatur durasi lampu lalu lintas di empat simpang yang masuk dalam rute sistem satu arah di Jalan Dewi Sartika dan Nusantara, Sabtu, 29 Juli 2017. "Yang pasti durasi lampu merah akan kami sesuaikan di empat simpang," kata Kepala Seksi Rekayasa Lalu Lintas Dishub Kota Depok Ari Manggala, Jumat, 28 Juli 2017.
Adapun keempat simpang tersebut, yaitu Simpang Siliwangi-Kartini-Margonda, Sengon, PLN dan Ramanda. Menurutnya, sistem satu arah dan pengaturan durasi lampu merah merupakan solusi terbaik untuk mengatasi kemacetan yang semakin parah di Dewi Sartika dan Nusantara.
Baca juga: Hari Ini Sistem Satu Arah Depok Diuji Coba, Begini Skemanya
Musababnya, berdasarkan kajian pihaknya, sistem satu arah bisa membantu memperbaiki penambahan kapasitas jalan di kedua jalan tersebut. "Sistem satu arah solusi sebelum ada peningkatan infrastruktur," ujarnya.
Untuk menguji coba sistem ini, Dinas Perhubungan menerjunkan 180 personel yang akan dibantu petugas Satlantas Polres Depok dan Satpol PP. Selain itu, pihaknya sejak Senin lalu, telah menyebar 20 spanduk di sekitar kawasan tersebut agar masyarakat mengetahui informasi sistem satu arah ini. "Kami juga menyebar 2 ribu leaflet sistem satu arah ini," katanya.
Menurutnya, sistem satu arah ini merupakan rencangan pemerintah yang telah masuk dalam rencana induk transportasi Kota Depok tahun 2014-2015. "Artinya, sudah dua tahun lalu sistem ini dikaji."
Ari yakin sistem ini akan membantu memperlancar arus kendaraan di jalan tersebut, yang cukup macet. Terutama pada akhir pekan. Menurutnya, kekhawatiran kemacetan terjadi karena ada perlintasan sebidang kereta api, justru akan membantu buka tutup kendaraan di Jalan Kartini.
"Sebab, akan ada bottle neck di Jalan Kartini menuju Margonda, yang bersimpangan dengan simpang Dewi Sartika-Kartini," ucapnya. "Buka tutup pintu kereta akan membantu flow kendaraan di Jalan Kartini. Selain, dengan bantuan petugas yang nanti stand by."
Ketua Komisi C DPRD Kota Depok Mazhaf H.M. mengatakan sistem satu arah bukan solusi untuk mengatasi kemacetan di jalan tersebut. Soalnya, penyebab kemacetan jalan tersebut karena jalan yang sempit dan perlintasan kereta api. "Harus dibangun fly over atau underpass. Rekayasa lalu lintas bukan solusinya," ujarnya.
Menurutnya, Jalan Dewi Sartika merupakan perlintasan sebidang kereta api, yang menjadi pekerjaan rumah pemerintah untuk dibenahi. Untuk itu, pembangunan fly over maupun underpass merupakan satu-satunya solusi untuk mengatasi jalan itu.
"Saya tidak sepakat dengan rekayasa sistem satu arah. Hanya menambah kemacetan di jalan lain," ucapnya. "Obatnya hanya pembangunan infrastruktur jalan."
IMAM HAMDI