TEMPO.CO, Jakarta - Jakgrosir akan diresmikan pada Agustus 2017 ini, demikian disampaikan oleh Direktur Utama PD Pasar Jaya, Arief Nasrudin.
Dengan beroperasinya Jakgrosir, maka pedagang dapat membeli dengan menggunakan kartu pedagang sebagai alat transaksi.
Selain itu, Jakgrosir diharapkan membantu pedagang dalam mendapatkan sumber barang berkualitas dan murah, yang secara tidak langsung dapat menjaga stabilitas harga di pasar. Selain itu, Jakgrosir juga diharapkan mampu menjaga agar inflasi di Jakarta tetap terkendali.
“Jika masyarakat bisa mendapatkan produk dengan harga lebih murah akan membantu menstabilkan harga dan ikut menekan inflasi,” ujar Arief pada Rabu, 2 Agustus 2017.
Baca: Beda Jakmart dan OK OCE Mart, Ini Penjelasan Djarot
Sebelumnya, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) DKI Jakarta mencatat bahwa inflasi indek harga konsumen (IHK) DKI Jakarta pada Juni 2017 sebesar 0,46 persen secara bulanan (mtm).
Angka ini lebih rendah dibandingkan inflasi nasional yang tercatat sebesar 0,69 persen (mtm), dan inflasi DKI Jakarta pada Juni 2017 juga lebih rendah dibandingkan rata-rata historis inflasi pada periode hari raya Idul Fitri selama tiga tahun terakhir yang tercatat 0,93 persen (mtm).
Untuk membantu menjaga inflasi tersebut, PD Pasar Jaya telah membeli 3 unit mesin controlled atmosphere storage (CAS) yang ditempatkan di Pasar Induk Kramatjati.
"Setiap mesin nantinya dapat menyimpan komoditi bawang dan cabai, masing-masing unit sebesar 20 ton," kata Arief.