TEMPO.CO, Jakarta - Sebelas Pengurus Anak Cabang PDI Perjuangan Kota Depok melaporkan Wakil Ketua Umum Gerindra Arief Poyuono atas dugaan pencemaran nama baik dan ujaran kebencian terhadap PDIP ke Polresta Depok, Kamis, 3 Agustus 2017.
"Keluarga besar PDIP merasa sakit dan sedih. Itu bukan hanya menghina lewat kata-kata, tetapi marwah PDIP," kata Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Cabang PDI Perjuangan Kota Depok Toto Sarjono.
Pada 31 Juli lalu, lewat keterangan tertulis, Arief menganggap PDIP sama dengan PKI lantaran antikritik. Akibat ucapannya tersebut, Arief dilaporkan oleh organisasi sayap PDIP, Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem) ke Kepolisian Daerah Metro Jaya.
Baca : Fadli Zon: Samakan PDIP dengan PKI, Arief Poyuono Kelewat Batas
Arief Poyuono telah mengklarifikasi dan meminta maaf pada PDIP lewat surat bermaterai yang ditandatanganinya. Ia mengatakan tidak bermaksud menyamakan PDIP dengan PKI. Menurut dia, PDIP adalah partai yang menjunjung tinggi Pancasila.
Menurut Toto, setiap kader partai sudah diajarkan dengan ideologi. PDIP, kata dia, menganut ideologi Pancasila. "Jadi, jangan samakan kami dengan PKI, yang sudah dilarang dengan TAP MPR tahun 1966. Itu penghinaan," jawab Toto.
Selain itu, setiap kader tidak terima atas pernyataan bahwa PDIP disebut sebagai penipu rakyat. Untuk itu, dirinya bersama pengurus 11 PAC PDIP akan melakukan tuntutan terhadap Arief, yang telah menghina partainya.
Baca juga: Gerindra Beri Sanksi Arief Poyuono Terkait Samakan PDIP dengan PKI
Bersama puluhan kader PDIP, Toto membawa bukti berupa rilis media online dan potongan bukti penghinaan Arief kepada PDIP. Selain itu, Toto menyatakan tetap akan meneruskan laporan tersebut meski Arief, telah meminta maaf. "Permintaan maafnya merupakan bukti dia salah. Laporan kami ke polisi tanpa perintah dari pusat," ucapnya.
Juru bicara Polresta Depok Ajun Komisaris Firdaus membenarkan rombongan kader PDIP ke Polresta Depok, untuk membuat laporan dugaan penghinaan yang dilakukan kader Gerindra.
IMAM HAMDI