TEMPO.CO, Jakarta -PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI berencana meningkatkan porsi pembiayaan ke segmen usaha mikro, Kecil, dan menengah (UMKM). Sementara porsi pembiayaan ke segmen korporasi akan dikurangi.
Direktur Utama BRI Suprajarto menargetkan persentase pembiayaan ke segmen UMKM pada 2020 bisa naik hingga 80 persen. "Setiap tahun akan kami perbesar porsi UMKM," kata dia di Gedung BRI, Jakarta, Kamis, 3 Agustus 2017.
Menurut Suprajarto, segmen UMKM akan menjadi fokus bisnis BRI ke depan. Salah satu cara mewujudkannya adalah melalui akses pembiayaan seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR) maupun kredit komersial. Hingga Juni 2017, penyaluran pembiayaan ke segmen tersebut saat ini sudah mencapai 74,4 persen dari total penyaluran kredit BRI semester I 2017. Jumlahnya mencapai Rp 490 miliar.
Pada semester I 2017, BRI telah menyalurkan kredit senilai Rp 687,9 triliun, naik 11,8 persen periode sama tahun lalu Rp 615,5 triliun. Kenaikan penyaluran kredit tersebut mampu meningkatkan pendapat bunga bersih (NII) sebesar 12,4 persen yoy menjadi Rp 36,3 triliun.
Suprajarto menambahkan penyaluran kredit UMKM BRI masih didominasi oleh sektor perdagangan. Namun perseroan berencana merambah sektor agribisnis, salah satunya pertanian tebu. BRI juga akan masuk ke industri kecil. "Mungkin lebih ke home industri."
VINDRY FLORENTIN
BRI TargetkanPembiayaan UMKM Mencapai 80 Persen Tahun 2020
Editor
Kamis, 3 Agustus 2017 23:00 WIB