TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pembangunan proyek light rail transit (LRT) Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi atau Jabodebek tahap pertama menunjukkan perkembangan yang signifikan. Laporan progres pembangunan untuk ruas Cibubur-Cawang, yang dikerjakan PT Adhi Karya, sudah 37 persen.
"Memang masih ada 3 persen dan 7 persen. Jadi progresnya sangat bagus," katanya saat ditemui di jalan tol Jagorawi, Jakarta, Jumat, 4 Agustus 2017.
Luhut berharap proyek ini bisa selesai sesuai dengan jadwal, yaitu pada 2019. Bahkan ia melihat semua struktur pendanaan proyek ini sudah selesai. "Kami sudah detail dengan anak-anak muda yang membantu kami," ujarnya.
Menurut Luhut, pengembangan sistem dengan mengubah fixed block menjadi moving block membuat jumlah penumpang akan mencapai 465 ribu orang per hari. "Ini akan bisa menghemat Rp 6 triliun," ucapnya.
Direktur Utama PT Adhi Karya Budi Harto mengatakan progres pembangunan keseluruhan proyek LRT tahap pertama adalah 18-19 persen. Ia optimistis pembangunan fisik bisa selesai pada Januari 2019 dan nantinya butuh waktu tiga bulan untuk penyesuaian.
Budi menyampaikan kendala lahan relatif tidak ada. Sebab, kata dia, hampir semua lahan sudah dibebaskan dan lahan pemerintah sudah bisa dikerjakan semua oleh perseroan. "Lahan swasta sebagian besar sudah, tinggal proses akhir," katanya.
Direktur Operasi III PT Adhi Karya Pundjung Setya Brata mengatakan pembangunan di ruas Cibubur-Cawang mencapai 37 persen, Bekasi Timur-Cawang 17 persen, dan Cawang-Dukuh Atas 3 persen. Pembangunan saat ini difokuskan pada struktur bangunan.
Tahun ini, kata Pundjung, akan mulai masuk pembangunan track box dan railway system. Mengenai pembebasan lahan yang belum selesai, ia berharap semuanya bisa dirampungkan akhir bulan ini.
Dalam tinjauannya ke lapangan, Luhut didampingi Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Direktur Utama PT Adhi Karya Budi Harto memantau pembangunan proyek LRT tahap pertama di ruas Cibubur-Cawang. Ia bahkan sempat naik ke atas tempat yang akan menjadi jalur lintasan kereta ringan itu.
DIKO OKTARA