TEMPO.CO, Subang - Petani di Jawa Barat tidak tertarik menanam kedelai karena hasilnya sangat jauh dari menguntungkan.
"Penghasilan per bulannya hanya Rp 200 ribu," kata Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Tanaman Pangan Jawa Barat Uneef Primadi.
Pernyataan Uneef kepada Tempo, disampaikan dalam acara Gerakan Tanam Kedelai di Desa Sida Mulya, Subang, Jumat, 4 Agustus 2017.
Penghasilan petani kedelai tersebut seperempat dari upah buruh penyapu jalan di Subang yang mencapai Rp 1 juta per bulan.
Rendahnya penghasilan petani kedelai karena mahalnya ongkos produksi yang harus dikeluarkan.
Uneef mengungkapkan, ongkos produksi tanaman kedelai per hektarenya mencapai Rp 12,1 juta. Sedangkana hasil jual per hektare hanya Rp 12,7 juta. Ini berdasarkan harga kedelai sesuai patokan pemerintah, yaitu Rp 6.700 per kilogram.
Dengan begitu, margin antara ongkos produksi dan hasil jual produksi per musim, hanya Rp 600 ribu. Angka tersebut masih harus dibagi tiga bulan selama masa tanam hingga panen. Artinya, per bulan pendapatan bersih petani kedelai hanya Rp 200 ribu.
Untuk mengajak petani gandrung menanam kedelai, Uneef mengaku sudah mengajukan kenaikan HPP kedelai dari Rp 6.700 menjadi Rp 8.500 per kilogram.
"Soal usulan kenaikan harga itu sudah kami sampaikan kepada Pak Gubernur dan diteruskan kepada Kemendag," tuturnya.
Kecuali kenaikan HPP, soal lain yang dipercaya dapat mendongkrak minat petani tanam kedelai, yakni diberikannya subsidi benih. Sebab, benih kedelai sangat langka di kalangan petani.
Soal minimnya petani menanam kedelai tersebut otomatis menggerus target tanam. Contohnya, target tanam 2017 seluas 65 ribu hektare, capaian targetnya hingga medio akhir Juli baru tercapai 18 ribu hektare.
Untuk mengejar target tanam, setiap dinas pertanian tanaman pangan kabupaten dan di Jawa Barat melakukan kerja sama dengan TNI.
"Kami siapkan bantuan tanam kedelai seluas 38 ribu hektare," kata Haneef.
Di wilayah Subang, bantuan tanam kedelai kerja sama Dinas Pertanian Tanaman Pangan, petani, dan TNI tercatat 415 hektare. Lahan tanamnya tersebar di Kecamatan Cipunagara, Cisalak, dan lembaga masyarakat daerah hutan (LMDH) serta Perhutani.
"Penanganan gerakan tanam kedelai di Subang dimulai Jumat, 4 Agustus 2017," kata Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Subang Jaja Rohadamaja. Tanaman kedelai sampai datang masa panen memerlukan waktu 90-100 hari.
NANANG SUTISNA