TEMPO.CO, Jakarta - Staf Ahli Menteri Bidang Hubungan Antar Lembaga Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Abdul Kadir mengatakan konsumsi susu masyarakat Indonesia saat ini sebesar 12,1 kilogram per kapita. Angka tersebut tergolong rendah jika dibandingkan dengan angka konsumsi susu negara-negara ASEAN lainnya.
Hal tersebut tak terlepas dari belum mampunya pelaku usaha di Indonesia untuk memenuhi kebutuhan susu nasional. "Kalau kebutuhan konsumsi susu bisa dipenuhi dari peternak lokal tentu manfaatnya akan terasa sekali dan memperkuat posisi Indonesia di era Masyarakat Ekonomi ASEAN," kata Abdul, Selasa, 8 Agustus 2017 di Glass House, Ritz Carlton Jakarta.
Baca Juga:
Saat ini kebutuhan susu nasional mencapai 4,45 juta ton, sementara pelaku usaha di Indonesia baru bisa memenuhi kebutuhan sebesar 852 ribu ton saja. Artinya, setengah dari kebutuhan susu dalam negeri pun belum dapat dipenuhi. "Hal ini yang kita coba tingkatkan. Harapannya ke depan, jika tingkat konsumsi susu meningkat maka dapat pula meningkatkan pemberdayaan UMKM," ujarnya.
Jika dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lainnya, maka konsumsi susu Indonesia memang masih tergolong rendah. Singapura misalnya memiliki jumlah konsumsi susu sebesar 48,6 kg per kapita, Malaysia 36,2 kg per kapita, Thailand 33,7 kg per kapita, Myanmar 26,7 kg per kapita, Filipina 17,8 kg per kapita.
Sementara itu ditemui di acara yang sama, Subandi, Deputi Pembangunan Manusia, Masyarakat Dan Kebudayaan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional mengatakan meskipun tingkat konsumsi susu di Indonesia rendah. Namun tingkat konsumsi per tahun nik sebesar 5 persen.
Oleh karena itu Subndi mengajak berbagai pihak termasuk partisipasi swasta untuk terus mendorong peningkatan konsumsi susu. Salah satunya, produsen susu dapat melakukan kemitraan dengan para peternak sapi perah lokal sebagai pemasok bahan baku.
"Dari kerjasama ini ada dua keuntungan yaitu produsen mendapatkan pasokan bahan baku dan di saat yang sama kesejahteraan peternak sapi akan meningkat. Usaha peningkatan konsumsi susu juga sejalan dengan program ASEAN Strategic Action Plan for SMEs Development 2016-2025, tutue Subandi.
BIANCA ADRIENNAWATI | ARIYANI