TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono meminta pembangunan dan renovasi infrastruktur pendukung Asian Games 18 harus dilakukan secara rapi dan berkualitas. “Misalnya kualitas kursi stadion, rumput dan lintasan atletik harus sesuai standar,” kata dia dalam keterangan tertulis, Selasa, 8 Agustus 2017.
Sejumlah arena olahraga untuk Asian Games 2018 tengah dibangun dan diperbaiki. Progres untuk pekerjaan renovasi Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) telah mencapai 82 persen, sementara stadion renang sebesar 75 persen.
Baca juga: Presiden Jokowi Minta Anggaran Asian Games 2018 Dikelola Efisien
Untuk stadion renang tengah dilakukan penyelesaian pekerjaan penutup atap raksasa dengan panjang mencapai 86 meter. Pemerintah menargetkan perbaikan kedua lokasi olahraga itu selesai pada 10 Oktober 2017.
Basuki mengatakan arena olahraga lain yang tengah dilakukan renovasi oleh Kementerian PUPR adalah lapangan hoki, softball, baseball, panahan, sepakbola ABC, Istora, serta stadion tenis indoor dan outdoor. Ada pula stadion madya, gedung basket, dan fasilitas training.
Baca juga: Sebut Olimpiade, Wapres JK Minta BUMN Dukung Asian Games 2018
Ia menyebut progres pekerjaannya di atas rencana. Bahkan untuk Lapangan Hoki, Panahan, dan Sepak Bola A/B/C telah mencapai 99,56 persen. Sedangkan Stadion Tenis Indoor dan Outdoor telah sampai progres konstruksi 98,82 persen.
Basuki menambahkan venue Lapangan Hoki Gelora Bung Karno juga telah memperoleh Sertifikat dari International Hockey Federation (FIH) pada 17 Mei 2017. Sebab, arena itu dinilai memenuhi persyaratan penyelenggaraan olahraga internasional yang disyaratkan oleh organisasi induk cabang olahraga.
Baca juga: Asian Games 2018, Menteri Puan Ingin Gandeng Sports Science Korea
Basuki dalam kunjungannya ke GBK menuturkan untuk menjaga performa beton, aspek pemeliharaan harus dilakukan dengan benar. Sebab, jika terdapat kotoran menempel maka akan menutup pori-pori beton dan menghalangi air yang masuk.
Sementara progres pekerjaan penataan kawasan GBK saat ini telah mencapai 12 persen karena penandatanganan kontraknya dilakukan pada 18 Mei 2017 dan ditargetkan selesai pada 31 Desember 2017.
Pekerjaan penataan kawasan GBK terbagi menjadi dua paket pekerjaan, yaitu paket Zona 1 dan Zona 2. Untuk paket pekerjaan Zona 1 ditangani oleh PT Adhi Karya (Persero) dengan nilai kontrak Rp 253,8 miliar. Paket pekerjaan Zona 2 ditangani oleh PT Waskita Karya (Persero) Tbk dengan nilai kontrak Rp 323 miliar.
DANANG FIRMANTO