TEMPO.CO, Jakarta - PT Jasa Marga (Persero) Tbk menyatakan siap mengimplementasikan sistem elektronifikasi jalan tol sepenuhnya pada Oktober 2017. Perseroan akan menggencarkan edukasi kepada pelanggan.
AVP Corporate Communication Jasa Marga Dwimawan Heru mengatakan perseroan kini memiliki 950 gardu tol. Sebanyak 47 persen di antaranya merupakan gardu tol otomatis. Seluruh gardu tol Jasa Marga dapat melayani pembayaran elektronik.
Baca Juga:
"Sekarang, masih ada anggapan elektronifikasi itu hanya bisa dilakukan di gardu tol otomatis. Padahal di gardu tol manual pun sebenarnya itu bisa digunakan," katanya di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa, 8 Agustus 2017. Karena itu, dia menilai edukasi kepada pelanggan harus digencarkan kembali.
Jasa Marga sudah memberlakukan transaksi elektronik sepenuhnya di beberapa gerbang jalan tol di daerah Jakarta dan sekitarnya. Gerbang jalan tol tersebut antara lain Cililitan 3, Halim 3, Semanggi 1, Senayan, Cengkareng 3, dan Bekasi Barat 3. Heru menuturkan gerbang jalan tol Kunciran 1 arah Merak, Kunciran 2 arah Jakarta, dan Karawaci 2 arah Jakarta juga sudah tidak menerima transaksi tunai.
Menurut Heru, penetrasi uang elektronik di semua jalan tol Jasa Marga hingga Juni 2017 baru 29,15 persen. Dia berujar, jika pelanggan bersedia menggunakan kartu elektronik dan memanfaatkan pembayaran di gardu tol manual, penetrasinya bisa meningkat. Perseroan sudah melakukan beberapa cara, termasuk diskon, untuk menambah penggunaan uang elektronik. "Kami berikan diskon pada masa Lebaran kemarin. Ke depan, mungkin kami akan pertimbangkan untuk memberikan diskon kembali," ujarnya.
Baca Juga:
Heru mengungkapkan Jasa Marga juga akan memaksimalkan penggunaan on board unit (OBU) di jalan tol. Penggunaan OBU hingga ini baru 3 persen dari sekitar 30 persen pengguna elektronik itu. Menurut dia, OBU masih belum banyak diminati pengguna jalan tol. "Kami akan terus mengkaji apa yang membuat pertumbuhannya tidak terlalu cepat, mungkin juga harga atau sebagainya," ucapnya.
VINDRY FLORENTIN