TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan pemerintah tengah mempertimbangkan menggunakan software keamanan yang dikembangkan oleh Blackberry. Ia mengaku sudah pernah bertemu dengan perwakilan Blackberry sebelum bertemu dengan Chief Executive Officer Blackberry John Chen hari ini.
“Banyak negara di dunia memakai ini. Jerman dari Kanselirnya sampai (pejabat) pemerintahnya pakai,” kata Rudiantara saat ditemui di Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta, Rabu, 9 Agustus 2017.
Rudiantara menuturkan aplikasi ini berada di telepon seluler, sehingga tak ada kaitannya dengan serangan cyber yang akhir-akhir ini menyerang komputer. “Sejak April sudah bicara, akhir bulan ini bakal ada pertemuan lagi tapi tidak sama John Chen.”
Chief Executive Officer Blackberry John Chen menemui Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara. Chen yang datang dengan mengenakan jas berwarna hitam dan celana hitam mengadakan pertemuan tertutup dengan Rudiantara, dan ia menyatakan pertemuannya meminta masukan mengenai pasar di Indonesia.
Menurut Rudiantara tentu semua pihak menginginkan keamanan atas datanya, agar tak terjadi kebocoran. Terlebih saat ini banyak negara telah menggunakan aplikasi ini, bahkan di Kanselir Jerman Angela Merkel pun diketahui memakai software keamanan Blackberry di telepon selulernya.
Rudiantara menjelaskan jika jadi maka aplikasi ini akan digunakan oleh pejabat tertentu di pemerintahan. “Tunggu saja, ini sedang dijajaki kemungkinan. Masih harus bicara dengan institusi lain seperti Lembaga Sandi Negara.”
DIKO OKTARA