Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Depresi, Penyebabnya dari A sampai Z, Salah Satunya Ekonomi

Editor

Yunia Pratiwi

image-gnews
Ilustrasi wanita depresi. shutterstock.com
Ilustrasi wanita depresi. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa waktu lalu khalayak terkejut dengan berita meninggalnya CEO Takis Entertainment, Oka Mahendra Putra. Disinyalir, Oka meninggal bunuh diri karena depresi dikejar hutang. Namun, kabar tersebut dibantah oleh keluarga dan sahabat almarhum. Mereka   mengatakan bahwa kepergian Oka akibat depresi, hingga sakit dan tak nafsu makan selama dua bulan terakhir – bukan bunuh diri.

Terlepas dari benar atau tidaknya Oka depresi lantaran terlilit hutang, benarkah tekanan ekonomi dapat membuat seseorang  depresi? Psikiater asal Kota New York, Marlynn Wei, M.D, J.D menyatakan bahwa penyebab depresi tidak dapat diketahui secara spesifik.

Baca juga:
Bunuh Diri Tak Bisa Dicegah? Simak 5 Faktanya  
Sering Bicara Sendiri, Aneh atau Wajar
Kylie Jenner Penasaran dengan Satu Pengalaman Hidup

Pada banyak kasus, depresi tidak  disebabkan oleh penyebab tunggal, melainkan kombinasi dari banyak faktor seperti genetik, lingkungan, psikologis, kejadian atau sejarah masa lalu. Faktor ekonomi juga termasuk salah satu yang memicu depresi.

“Karyawan yang kehilangan pekerjaan akibat pemecatan atau pebisnis yang mengalami kebangkrutan mengalami perubahan situasi finansial yang drastis. Perubahan kondisi finansial dari ‘aman’ menjadi ‘tidak aman’ ini  dapat menyebabkan guncangan pada psikis seseorang.” ungkap Marlynn.

Spesialis pencegahan di Pusat Sumber Daya Pencegahan Bunuh Diri di Amerika Serikat, Elana Premack Sandler, L.C.S.W., M.P.H., mengatakan tekanan finansial akibat menjadi pengangguran atau mengalami kebangkrutan akan meningkatkan kecemasan, stres, dan depresi, terutama jika orang tersebut merupakan penopang keluarga.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ketakutan akan ketidakmampuan mencukupi kebutuhan hidup seperti ketahanan pangan dalam keluarga, biaya pendidikan, dan sebagainya menjadi beban yang tidak bisa diabaikan. Pada saat itu, seseorang cenderung merasa putus asa dan tak berdaya dengan situasi yang dialami.

Tak hanya orang yang kehilangan mata pencaharian saja yang dapat mengalami depresi, orang yang masih berstatus karyawan pun dapat mengalami gangguan kecemasan bahkan frustasi. Hal ini diakibatkan oleh lingkungan kerja yang tidak stabil akibat adanya pengurangan  karyawan atau pengurangan gaji.

“Melihat rekan kerja kehilangan pekerjaan dapat menimbulkan lingkungan kerja yang tidak stabil. Perasaan takut akan mengalami hal serupa dapat menyebabkan gangguan kecemasan yang menyerang para karyawan yang bertahan,” ujar Elana.

TABLOIDBINTANG

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Begini Dua Mahasiswi Ini Bandingkan Kelas dan Skema IUP di QUT dan Unair

15 hari lalu

Queensland University of Technology, Australia. Gotoaustralia.com.au
Begini Dua Mahasiswi Ini Bandingkan Kelas dan Skema IUP di QUT dan Unair

Keduanya adalah mahasiswa International Undergraduate Program (IUP) Psikologi Universitas Airlangga (Unair).


Ibu Bunuh Anak di Bekasi, Polisi Kesulitan Gali Motif Lantaran Keterangan Pelaku Berubah-ubah

18 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan menggunakan senjata tajam. shutterstock.com
Ibu Bunuh Anak di Bekasi, Polisi Kesulitan Gali Motif Lantaran Keterangan Pelaku Berubah-ubah

Polisi menyebut ibu bunuh anak di perumahan Bekasi mengalami halusinasi.


Polres Tangerang Selatan Bakal Periksa Psikologi Korban Perundungan Geng Binus School

37 hari lalu

SMA Binus Serpong di Jalan Lengkong Karya No 58, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan, Senin 19 Februari 2024. TEMPO/Muhammad Iqbal
Polres Tangerang Selatan Bakal Periksa Psikologi Korban Perundungan Geng Binus School

Polres Tangerang Selatan berencana melakukan pemeriksaan psikologi terhadap korban perundungan siswa Binus School Serpong.


Tamara Tyasmara Pastikan Hadiri Pemeriksaan Lanjutan di Polda Metro Jaya Hari Ini

38 hari lalu

Tamara Tyasmara didampingi tim kuasa hukumnya datang ke Gedung SDM Polri pada Kamis, 15 Februari 2024 untuk menjalani pemeriksaan psikologis. TEMPO/Desty Luthfiani.
Tamara Tyasmara Pastikan Hadiri Pemeriksaan Lanjutan di Polda Metro Jaya Hari Ini

Tamara Tyasmara akan didampingi oleh kuasa hukumnya, Sandy Arifin, pada pemeriksaan lanjutan di Polda Metro Jaya hari ini.


Kasus Dante Tewas Ditenggelamkan di Kolam Renang, Apsifor Sebut Bakal Periksa Lagi Tamara Tyasmara

41 hari lalu

Tamara Tyasmara saat dikunjungi teman-temannya. Foto: Instagram.
Kasus Dante Tewas Ditenggelamkan di Kolam Renang, Apsifor Sebut Bakal Periksa Lagi Tamara Tyasmara

Tamara Tyasmara mengatakan bakal kooperatif jika ada panggilan lagi oleh kepolisian secara resmi.


Tamara Tyasmara Sudah 2 Tahun Pacaran dengan Yudha Arfandi Tersangka Pembunuh Dante

41 hari lalu

Tamara Tyasmara didampingi tim kuasa hukumnya datang ke Gedung SDM Polri pada Kamis, 15 Februari 2024 untuk menjalani pemeriksaan psikologis. TEMPO/Desty Luthfiani.
Tamara Tyasmara Sudah 2 Tahun Pacaran dengan Yudha Arfandi Tersangka Pembunuh Dante

Tamara Tyasmara mengaku berpacaran dengan Yudha Arfandi sejak 2022.


Catat Daftar Rumah Sakit untuk Caleg Stres Gagal di Pileg 2024, RSKD Duren Sawit Sediakan Layanan Psikologi

43 hari lalu

RSKD Duren Sawit. Foto : X
Catat Daftar Rumah Sakit untuk Caleg Stres Gagal di Pileg 2024, RSKD Duren Sawit Sediakan Layanan Psikologi

Rumah sakit mana saja yang menyediakan jasa layanan khusus untuk para caleg stres akibat gagal dalam Pileg 2024?


Polisi Bakal Periksa Psikologi Angger Dimas di Kasus Kematian Dante Hari Ini

44 hari lalu

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi (kanan) danDireskrimum Kombes Pol Wira Satya (kiri) menyampaikan keterangan saat rilis kasus pembunuhan Dante anak dari artis Tamara Tyasmara di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin, 12 Februari 2024. Wira menjelaskan alasan tersangka membenamkan kepala korban ke dalam air adalah untuk berlatih pernapasan agar Dante lebih kuat, tidak terlalu panik dan tidak takut air. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Polisi Bakal Periksa Psikologi Angger Dimas di Kasus Kematian Dante Hari Ini

Penyidik Polda Metro Jaya bersama ahli psikologi forensik akan memeriksa psikologi ayah Dante, Angger Dimas hari ini.


PBB Prihatin pada Mental Anak-anak di Gaza yang Trauma

48 hari lalu

Anak-anak Palestina menunggu untuk menerima makanan yang dimasak oleh dapur amal di tengah kekurangan pasokan makanan, saat konflik antara Israel dan Hamas berlanjut, di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 5 Februari 2024. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa
PBB Prihatin pada Mental Anak-anak di Gaza yang Trauma

PBB berharap ada dukungan psikologi besar-besaran untuk anak-anak yang mengalami trauma di Gaza, Tepi Barat dan Israel


Percaya Diri Berlebih Bisa karena Efek Dunning-Kruger, Apakah itu?

19 Januari 2024

ilustrasi percaya diri (pixabay.com)
Percaya Diri Berlebih Bisa karena Efek Dunning-Kruger, Apakah itu?

Apa itu Dunning-Kruger effect kaitannya dengan percaya diri berlebih?