TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengajak masyarakat menghargai dan menggunakan produk dalam negeri. Menurut dia, saat ini berkembang fenomena yang kurang baik, yakni lebih bangga memberikan produk impor sebagai oleh-oleh atau hadiah.
"Kita mulai sekarang harus mencintai produksi dalam negeri. Produksi kita tidak kalah (dengan negara lain)," katanya saat memberikan sambutan dalam Lomba Kreasi Tumpeng Kemerdekaan RI Berbasis Pangan Lokal di Kementerian Pertanian, Jakarta, Kamis, 10 Agustus 2017.
Amran ingin produksi pangan Indonesia dikampanyekan dengan gencar sebagai produk sehat. Beberapa produk pangan lokal sudah diekspor ke sejumlah negara, seperti beras yang akan diekspor ke Republik Kepulauan Fiji, Samoa, dan Republik Vanuatu.
Menurut Amran, Indonesia semakin cepat menuju swasembada pangan. "Padi sudah selesai, kita tidak impor. Jagung juga sudah ekspor. Malaysia dan Filipina minta jagung dari Indonesia 4 juta ton. Cabe sedang kita kejar. Setelah itu, kita akan kejar rempah-rempah," ujarnya.
Amran menambahkan, ibu-ibu harus terlibat dalam kampanye agar penggunaan dan kecintaan terhadap produk lokal meningkat. "Lebih hebat lagi, kalau ibu-ibu, perempuan Indonesia, bergerak bersama-sama mencintai produksi dalam negeri. Sebab, ibu-ibu paling didengar kampanyenya," ucapnya.
Untuk mendukung kampanye penggunaan produk dalam negeri ini, Kementerian Pertanian mengadakan Festival Pangan Lokal pada 10-11 Agustus 2017 di Kementerian Pertanian, Jakarta. Festival terdiri atas lomba kreasi tumpeng, yang diikuti 21 peserta dari berbagai organisasi wanita, dan bazar pangan lokal, yang diikuti 60 pengusaha atau UMKM di bidang pangan lokal.
Festival Pangan Lokal bertujuan mengangkat citra pangan lokal yang dapat dikonsumsi semua lapisan masyarakat dan mengenalkan pola makan dengan menu B2SA (beragam, bergizi, seimbang, aman).
LIDWINA TANUHARDJO | SETIAWAN ADIWIJAYA