TEMPO.CO, Jakarta - PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. atau PT Telkom berupaya membuka akses jaringan telekomunikasi di kawasan tertinggal, terluar, dan terdepan, yakni di Desa Ustutun, Pulau Liran, Maluku, dengan mengoperasikan base transceiver station (BTS).
Selama ini, warga di Pulau Liran hanya bisa menikmati jaringan telekomunikasi Telkomsel dengan tarif roaming internasional. Dengan pengoperasian BTS pertama di pulau berpenduduk 1.118 jiwa itu, akses di wilayah tersebut menjadi lebih terbuka.
Direktur Utama PT Telkom, Alex Sinaga, menyampaikan akses internet dengan sinyal 3G di pulau yang terletak di sebelah utara Timor Leste itu akan mampu mempercepat pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat. “Kegiatan komunikasi antar masyarakat Indonesia dari satu pulau ke pulau lain diharapkan dapat turut meningkatkan taraf perekonomian penduduk di sini,” tutur Alex seperti dikutip dari keterangan tertulis, Rabu, 9 Agustus 2017.
Direktur Network Telkomsel, Bob Apriawan, mengklaim Telkomsel menjadi satu-satunya operator seluler yang menghadirkan infrastruktur jaringan telekomunikasi di salah satu pulau terluar tersebut.
“Kami berupaya membangun jaringan tanpa terkecuali, termasuk di wilayah-wilayah yang secara bisnis tidak menguntungkan,” ungkapnya.
Baca: Telkomsel Ingin Perkuat Jaringan di Kawasan Perbatasan
Sebelumnya, awal tahun ini, General Manager External Corporate Communications Telkomsel Denny Abidin mengatakan PT Telkomsel akan memperkuat layanan jaringan bagi masyarakat di perbatasan Indonesia untuk pemerataan komunikasi dan penggunaan teknologi.
"Telkomsel akan fokus membenahi sistem jaringan di perbatasan. Salah satunya di Indonesia timur," kata Denny di Malang, Kamis, 12 Januari 2017.
Denny mengatakan beberapa provider menarik perangkat jaringan dari perbatasan karena merugi. Telkomsel, kata dia, tetap bertahan karena meyakini daerah-daerah itu, seperti di Indonesia timur, akan maju dan berkembang. Dia juga menyebut Telkomsel akan terus membuka jalur ekspansi di daerah yang sulit terjangkau, termasuk menambah jaringan broadband.
Didukung daya jangkau hingga radius lima kilometer, BTS Telkomsel mampu mengakomodasi layanan telekomunikasi warga di seluruh wilayah Pulau Liran. Pembangunan infrastruktur jaringan telekomunikasi itu diharapkan mampu meningkatkan ketahanan nasional sekaligus mempersatukan bangsa yang tersebar di berbagai pulau.