TEMPO.CO, Jakarta - Gendang telinga adalah salah satu bagian di dalam indera pendengaran dan disebut juga membran timfani. Gendang telinga itu berupa sepotong jaringan tipis yang memisahkan bagian tengah dan dalam telinga dari saluran pendengaran eksternal. Baca: Kotoran Telinga Justru Membersihkan, Simak Faktanya
Gendang telinga menerima getaran suara dan membawanya ke tulang kecil yang disebut osikel di dalam telinga. Gendang telinga juga berfungsi sebagai pelindung struktur-struktur halus di bagian tengah dan dalam telinga dari gangguan eksternal. Kesehatan gendang telinga bisa diperiksa oleh dokter dengan alat yang disebut otoskop.
Gendang telinga yang sehat berwarna abu-abu muda seperti mutiara. Bila warnanya berubah, tandanya ada infeksi atau masalah kesehatan, begitu pula bila ada perubahan pergerakan. Gendang telinga yang sehat bersifat fleksibel, bukan diam tak bergerak. Baca juga: Serangga Masuk ke Telinga, Apa yang Boleh dan Dilarang
Seperti dilansir Very Well, bila gendang telinga berubah warna menjadi merah, tandanya ada peradangan atau iritasi. Banyak masalah di telinga menyebabkan gendang itu menjadi merah, atau bisa juga masalah ada pada gendang telinga itu sendiri. Kondisi yang bisa mempengaruhi warna gendang telinga adalah:
1. Infeksi bagian tengah telinga
Disebut juga media otitis akut, atau kondisi umum yang mempengaruhi banyak orang dari berbagai usia, terutama pada anak-anak. Warna gendang telinga yang memerah biasanya juga diikuti gejala seperti demam, telinga sakit dan keluar kotoran. Penyebab umumnya adalah infeksi bakteri dan biasanya diobati dengan antibiotik.
2. Telinga perenang
Maksudnya tentu bukan telinga milik perenang tapi infeksi yang juga disebut otitis eksterna atau infeksi di saluran luar telinga. Penyebabnya adalah air kotor yang masuk ke kuping. Infeksi biasanya menyebabkan saluran luar telinga yang memerah dan mengalami iritasi dan warna merah itu bisa merembet ke gendang telinga. Kondisi ini biasanya diatasi dengan antibiotik berbentuk obat tetes.
3. Trauma
Penyebabnya mungkin barotrauma dan bisa menyebabkan telinga sakit dan keluarnya cairan. Barotrauma terjadi akibat saluran pendengaran tidak berfungsi dengan semestinya dan tekanan yang berlebihan menumpuk di balik gendang telinga dan tak jarang membuatnya pecah.
Pecahnya gendang telinga bisa terjadi bila kita melakukan kegiatan dengan perubahan tekanan atmosfer yang besar atau tiba-tiba, seperti menyelam atau saat berada di pesawat terbang, dan bisa juga akibat suara yang terlalu keras, misalnya ledakan bom.
4. Miringitis bulosa
Yakni kondisi ketika ada vesikel, atau ruang yang dikelilingi membran, di gendang telinga yang sakit dan kadang-kadang terisi darah. Miringitis bulosa biasanya disebabkan oleh flu.
5. Miringitis akibat jamur
Infeksi di membran timfani akibat jamur.
6. Alergi kulit
Contohnya eksim, yang bisa menyerang bagian dalam telinga. Gejalanya antara lain rasa gatal dan kulit mengelupas di bagian dalam telinga. Untuk mengatasinya biasanya dengan obat tetes yang mengandung steroid. Artikel terkait: 3 Cara Atasi Telinga Tersumbat dalam Pesawat Terbang
PIPIT