Olahraga Kata Ade Rai, Bikin Hati Kuat dan Paru-paru Bersih

TEMPO.CO, Jakarta -Ade Rai, atlet bina raga Indonesia sebagai ambassador BPJS Kesehatan, untuk kesekian kalinya menyerukan warga Riau khususnya civitas akademik STMIK AMIK Panam, Pekanbaru untuk senantiasa berprilaku hidup sehat melalui olahraga.

"Pola hidup sehat dengan senantiasa berolahraga akan memperpanjang usia harapan hidup. Tingginya usia harapan hidup sekaligus menjadi parameter kualitas kesehatan sebuah bangsa," kata Ade Rai di Pekanbaru, Selasa.(baca :Jangan Selonjorkan Kaki di Dashboard Mobil, Cedera Taruhannya)

Seruan tersebut disampaikannya dalam acara Sosialisasi Program JKN-KIS diikuti 100-an mahasiswa dan civitas akademika, diikuti Ketua STMIK AMIK Panam Jl Purwodadi Km 10, Panam, Kota Pekanbaru Johar Arif. Acara ini dihadiri Deputi Direksi Wilayah Sumbagteng dan Jambi, Siswandi dan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Dra. H. Mimi Yulia Nasir dan ibu-ibu prolanis. 

Menurut dia, berolahraga diistilahkan Ade Rai, adalah memandikan paru-paru sehingga seluruh organ tubuh akan terdukung menjadi sehat, dan sebaliknya jika malas berolahraga maka tubuh tidak akan menjadi sehat.

Ia mencontohkan seorang temannya bernama Gesang (90) tahun yang rajin berolahraga sehingga dalam usia lansia itu Gesang masih bisa melakukan sit up sebanyak 44 kali dan dia setiap hari berolahraga.

"Bagi Gesang mengumpamakan bahwa takdir memang di tangan Tuhan, akan tetapi umur berada di tangan orang itu sendiri. Artinya pola hidup sehat sangat dibutuhkan untuk memperpanjang usia kita. Sebab sehat itu sebagai syarat untuk mencapai hidup sukses dan jauh dari sakit," katanya.

Ade menyebutkan, olahraga memiliki asosiasi menguatkan hati. Jika tidak rajin berolahraga maka akan berkontribusi terhadap kesakitan dan kematian sebagai suatu investasi yang buruh. Tercatat 6 penyebab utama kematian yakni penyakit jantung koroner, tekanan darah tinggi kanker, LDL tinggi dan stroke. (Baca: Efek Cinta? Ello Ditangkap, Sang Kekasih Tetap Mendukungnya)

Padahal mencari sehat itu sangat mudah dan murah hanya melalui kemampuan kita untuk menciptakan kesenangan pada organ tubuh dan tentunya dilakukan dengan senang hati sehingga bisa terhindar dari sakit.

"Namun ketika sakit dibutuhkan pengobatan, dan pengobatan membutuhkan biaya, maka negara membuat program BPJS Kesehatan untuk seluruh rakyat Indonesia melalui uang rakyat (premi) dan anggaran negara (APBN)," kata Ade Rai.

Premi BPJS Kesehatan yang rutin dibayar itu, oleh peserta yang sehat akan membantu peserta yang sakit sebagai bagian dari prinsip JKN-KIS yang menganut unsur sosial dengan bergotongroyong semua tertolong. JKN-KIS memproteksi warga untuk mendapatkan perlindungan kesehatan.

ANTARA