TEMPO.CO, Seattle - Dalam turnamen game Dota 2 tahunan Valve di KeyArena Center, Seattle, Washington, kecerdasan buatan (bot) dari startup OpenAI yang didukung Elon Musk berhasil mengalahkan pemain pro Data 2.
Baca: Facebook Pakai Kecerdasan Buatan untuk Deteksi Iklan Palsu
Para insinyur dari perusahaan nonprofit itu mengatakan bot tersebut belajar hanya dalam waktu dua minggu.
Musk menyebut pencapaian itu sebagai pertama kalinya kecerdasan buatan (AI) dapat mengalahkan pemain pro dalam kompetisi e-sport.
Sementara demonstrasi itu sangat terbatas pada beberapa variabel atau gameplay, adalah sesuatu yang luar biasa untuk menyaksikan pemain pro favorit Dota 2 Danylo "Dendi" Ishutin dikalahkan bot itu dalam pertandingan live 1-vs-1.
Beberapa manuver bot itu tampak menakutkan. Setelah dikalahkan oleh bot itu, Dendi kehilangan pertandingan masa depan dengan bot itu, dan mengekspresikan kejutan bahwa bot bisa mengalahkan manusia.
Dia mengatakan bot itu "terasa sedikit seperti manusia, tetapi sedikit seperti sesuatu yang lain."
Dota 2 adalah permainan kompleks di mana dua tim terdiri dari lima pemain bersaing untuk mengepung dan menghancurkan basis tim lawan.
Game itu memiliki 113 pahlawan yang dapat dimainkan yang masing-masing memiliki kemampuan yang unik, serta puluhan item yang dapat meningkatkan dan memperluas kemampuan masing-masing pahlawan.
Baca: Era Kecerdasan Buatan, Karyawan Masa Depan akan Sangat Berbeda
Elon Musk mendirikan OpenAI sebagai usaha nirlaba untuk mencegah kecerdasan buatan menghancurkan dunia.
THE VERGE | ERWIN Z