TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menyelenggarakan Dialog Kebangsaan menyambut hari ulang tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-72 dan ulang tahun emas atau ke-50 lembaga tersebut pada 23 Agustus 2017 mendatang. Tiga mantan presiden Republik Indonesia diundang untuk memberikan sambutan dalam acara dialog yang mengangkat tema: "Mengelola Keragaman, Meneguhkan ke-Indonesiaan" tersebut.
"Ini bukanlah dialog antarfaksi dan golongan, tapi lebih merupakan dialog antar ilmuwan dan akademisi," kata Wakil Kepala LIPI Bambang Subiyanto di Auditorium Utama Gedung Pusat LIPI, Jakarta, Selasa, 15 Agustus 2017. "Kita justru ingin mendengar pandangan yang lebih jernih mengenai persoalan bangsa dari sejumlah pembicara."
Baca Juga:
Baca: Megawati Bicara Soal Pensiun dan Penelitian di Dialog Kebangsaan
Dalam kegiatan Dialog Kebangsaan ini, LIPI mengundang Presiden RI ke-3 B.J. Habibie, Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri, dan Presoiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai pembicara. Presiden Megawati menjadi pembicara pertama, dilanjutkan oleh Presiden Habibie, dan Presiden SBY sebagai pembicara ketiga.
Bambang Subiyanto berharap acara itu mampu berkontribusi dalan mewujudkan bangsa Indonesia yang makmur dan adil. "Serta menjadi bangsa yang makmur dan saling memperkuat rasa persatuan," ujarnya.
Simak: Mau Berkarier Sebagai Peneliti? LIPI Buka Lowongan
Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Mohammad Nasir yang turut hadir dalam acara tersebut mengatakan bahwa dialog kebangsaan yang diadakan LIPI merupakan momen penting. "Ini seperti acara presidential lecture, karena mengundang tiga presiden sekaligus," kata Nasir.
FAJAR PEBRIANTO