TEMPO.CO, Jakarta - Kurnia Dwi Wulan tak pernah menyangka bisa menjadi salah satu calon anggota Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) Provinsi DKI Jakarta yang dikukuhkan Gubernur Djarot Saiful Hidayat di Balai Kota, Selasa, 15 Agustus 2017. "Saya tidak menyangka bisa lolos. Saya bangga nama saya dipanggil setelah proses yang panjang sekali," ujarnya di Balai Kota Jakarta, Selasa, 15 Agustus 2017.
Remaja 16 tahun itu menjadi satu dari 70 anggota yang lolos seleksi tingkat provinsi. Seleksi diikuti 330 peserta.
Baca:
Djarot Melantik Pasukan Pengibar Bendera
Koramil Karanganyar Gembleng Fisik dan Mental Paskibra ...
Kurnia pernah sangat pesimistis menghadapi seleksi mengingat ia mengenakan hijab. Menurut siswi Sekolah Menengah Atas Negeri 53 Jakarta Timur ini, mayoritas calon pengibar bendera di tingkat provinsi tidak berhijab.
"Saya berhijab, sementara yang diterima tidak banyak," ucapnya. Ia mengaku tidak risih mengikuti seleksi meski berjilbab. “Cuma merasa minoritas."
Namun rasa pesimistis perlahan hilang setelah ia lolos seleksi tahap demi tahap selama tiga bulan. Di tahap pertama, semua peserta harus mengikuti serangkaian seleksi di tingkat kecamatan pada Maret lalu. Setelah lolos, mereka harus mengikuti seleksi tingkat provinsi setelah direkomendasikan dari wilayah masing-masing pada Mei lalu.
Baca juga:
Warga Minta Tinggal di Rumah Susun, Djarot: Ada ...
Satpol PP Tindak 4.799 Pelanggar Trotoar, Tanah Abang Terbanyak
“Saya lega,” katanya setelah dinyatakan lolos di tingkat provinsi. Sebelas peserta berhijab diterima sebagai Paskibra dari 35 perempuan. Menurut Kurnia, panitia tidak memperlakukan peserta berhijab berbeda dengan peserta lain. “Tak ada satu pun yang membeda-bedakan,” tuturnya,
Panitia seleksi, kata Kurnia, memahami kondisinya. “Bahkan kebutuhan kami diprioritaskan.” Untuk baju latihan, misalnya, ia diberi yang berlengan panjang.
Proses seleksi Paskibra ini memantik cita-cita yang kurang populer bagi remaja putri kekinian, seperti Kurnia. Setelah selesai menunaikan tugas menjadi pengibar bendera, ia ingin melanjutkan pendidikan ke Akademi Kepolisian atau Akademi Militer. "Karena sudah terbiasa ditempa Paskibra dan ingin mengabdi pada negara," katanya.
LARISSA HUDA