TEMPO.CO, Nunukan - Meski berada di perbatasan Indonesia dan Malaysia, warga Kecamatan Sebatik, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, tak ingin ketinggalan meramaikan peringatan Kemerdekaan HUT RI ke-72. Terdapat 79 titik tiang bendera yang akan dikibarkan sekitar 1.478 pasukan pengibar bendera (paskibraka) dari berbagai elemen warga Sebatik yang rencanakan akan masuk dalam Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI).
"Seluruh elemen terlibat, ada pelajar, masyarakat, TNI dan Polri juga bersama-sama mengerjakan ini," kata Ketua Panitia Gebyar Aku Cinta Indonesia (GACI), Agus Salim, yang akan menggelar pengibaran bendera memperingati HUT RI ke-72 di Sebatik, Rabu, 16 Agustus 2017.
Dari 79 titik, lokasi pengibaran bendera dibagi menjadi 5 area. 41 tiang di jembatan POS Angkatan Laut, 35 tiang di Jembatan Pelabuhan Batu, 2 titik di atas Kapal Rakyat Indonesia dan satu titik utama ada di atas ponton yang akan dilengkapi dengan formasi 17-8-45 dari paskibra inti.
"Ini semuanya serba baru, mulai dari pelabuhan Pos AL, (upacara) di ponton juga baru. Apalagi paskibra berjumlah 1.478," kata Agus. Dengan konsep demikian, Agus optimistis upacara di Sebatik akan bisa masuk MURI.
Menurut Agus, konsep kegiatan ini terinspirasi dari berbagai saran pihak yang terlibat dalam GACI, yakni warga sipil, TNI dan Polri. "Masukan dari BAIS dan BIN itu sangat luar biasa. Secara utama konseptor orang BAIS. Biasanya upacara masing-masing saja di lapangan," kata Agus.
Untuk bisa mewujudkan wacana upacara bersama tersebut, kendala utama ialah melakukan mobilisasi massa. "Paling susah itu mobilisasi orang. Apalagi di pulau kecil ini luar biasa sulit," ungkap Agus.
Namun, menjelang pelaksanaan HUT RI Ke-72, warga setempat kini semakin antusias. Bahkan Agus menegaskan keseriusan mereka dengan mengibaratkan agenda upacara yang akan memecahkan rekor MURI sebagai yang pertama dan tak menutup kemungkinan merupakan yang terakhir. "Mudahan kegiatan ini mendorong kami untuk lebih berinovasi dan termotivasi untuk membuat kegiatan-kegiatan baru," kata Agus.
SAPRI MAULANA