TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengajak semua pihak untuk terus kerja bersama merawat kematangan demokrasi Indonesia di Pemilihan Kepala Daerah Serentak (Pilkada) 2018.
"Saya mengajak kita semua untuk terus kerja bersama merawat kematangan demokrasi Indonesia, terutama di Pilkada Serentak tahun 2018," kata Presiden Jokowi ketika menyampaikan Pidato Kenegaraan terkait HUT Ke-72 Proklamasi Kemerdekaan RI di depan Sidang Bersama DPD RI dan DPR RI di Jakarta, Rabu, 16 Agustus 2017 di kompleks Senayan, Jakarta.
Baca : Sidang Paripurna MPR, Jokowi Singgung Lagi Kekuasaan Absolut
Dalam sidang bersama yang dipimpin Ketua DPD RI Oesman Sapta Odang, Presiden Jokowi menyebutkan sebagai bagian penting dalam menjaga momentum kegembiraan demokrasi rakyat itu, pemerintah terus memerhatikan stabilitas keamanan, serta mendorong peningkatan kemampuan, profesionalitas dan kesejahteraan TNI dan Polri.
Pemerintah dan seluruh rakyat Indonesia berterima kasih pada TNI karena selalu setia pada NKRI, selalu siaga menjaga kedaulatan bangsa dan negara, termasuk dari infiltrasi gerakan terorisme global.
Menurut Jokowi, semua pihak patut bersyukur karena pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah Serentak tahun 2017 di 101 daerah berjalan dengan aman dan damai.
Pemerintah mengucapkan terima kasih atas gotong royong semua pihak, dari lembaga penyelenggara pemilu tingkat pusat dan daerah, aparat TNI dan Polri, segenap partai politik, termasuk kepada semua calon kepala daerah dan calon wakilnya.
Paling utama, lanjut Presiden Jokowi, pemerintah mengucapkan terima kasih kepada rakyat Indonesia yang sudah memberikan suaranya, sebagai wujud kegembiraan berpolitik dan kematangan berdemokrasi.
Simak juga :
Doa Tifatul Sembiring di Sidang MPR: Agar Presiden Jokowi Gemuk
Indeks Pembangunan Manusia Membaik, Jokowi: Jangan Cepat Puas
Ditambahkannya, ke depan, TNI dan Polri harus terus diperkuat sebab tantangan ke depan sangat kompleks dan berubah sangat cepat. Karena itu, gelar pasukan TNI, serta strategi pertahanan Indonesia, harus bisa menjaga setiap jengkal tanah, setiap ombak lautan, dan setiap kaki langit Tanah Air, Indonesia.
"Sedangkan jenis ancaman yang kita hadapi sekarang bukan lagi hanya serbuan dari negara lain tetapi ancaman baru berupa gerakan ekstremisme, radikalisme, terorisme, perdagangan manusia, kejahatan narkoba, penyelundupan senjata dan kejahatan siber," demikian Presiden Jokowi.
ANTARA