TEMPO.CO, Tangerang - President Director PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin mengatakan Skytrain, kereta tanpa awak pertama kali di Indonesia gratis untuk penumpang pesawat dan pengunjung Bandara Soekarno-Hatta.
"Kami informasikan bahwa penggunaan Skytrain oleh penumpang pesawat atau pengunjung bandara sama sekali tidak dikenakan biaya tambahan," ujar Muhammad Awaluddin, Selasa 15 Agustus 2017.
Simak: Skytrain Bandara Soekarno-Hatta Uji Coba Lintasan 500 Meter
Menurut Awaluddin dengan beroperasinya Skytrain jelas akan meningkatkan standar pelayanan dan membuat daya saing Bandara Internasional Soekarno-Hatta meningkat untuk dapat berkompetisi dengan bandara-bandara terbaik di dunia atau pun kawasan regional Asean.
Moda transportasi berbasis Automated People Mover System saat ini sedang dalam tahap diuji coba selama 1 bulan ke depan.Uji coba ini dilakukan pada Track A yakni dari Terminal 3 ke Terminal 2 dan sebaliknya. Setelah masa uji coba selesai maka pada pertengahan September Skytrain akan langsung dioperasikan untuk melayani perpindahan penumpang di kedua terminal tersebut.
Tahap I pengoperasian Skytrain memang baru melayani Track A sepanjang 1.700 meter, untuk kemudian tahap selanjutnya adalah menghubungkan Terminal 1, 2, 3, dan integrated building yang juga terkoneksi dengan stasiun kereta bandara, dengan total panjang lintasan dual track mencapai 3.050 m atau sekitar 3 km.
Awaluddin mengatakan dalam tahap uji coba ini merupakan sinergi BUMN yang melibatkan 3 pihak yakni Wijaya Karya yang melakukan uji fungsi dan pengoperasian lintasan Track A, kemudian PT LEN dan Woojin yang menguji fungsi dan pengoperasian kereta."AP II yang menguji standard operating procedure serta standard maintenance procedure," kata Awaluddin.
Awaluddin berharap pada masa uji coba ini segala kemungkinan dapat dipelajari sehingga pada tahap pengoperasian dengan penumpang, pelayanan dapat tetap terjaga."
Total, nilai investasi untuk proyek Skytrain ini mencapai sekitar Rp 950 miliar yang digunakan untuk pengadaan trainset dan pembangunan infrastruktur di bandara. Pengadaan trainset beserta teknologi di dalamnya disiapkan oleh PT LEN Industri dan Woojin asal Korsel, sementara itu pembangunan infrastruktur oleh KSO antara PT Wijaya Karya Tbk dan PT Indulexco.
Direktur Operasi I Wijaya Karya Candra Dwiputra menuturkan bahwa pihaknya akan memastikan periode uji coba ini dimanfaatkan sebaik-baiknya guna memastikan operasional dengan penumpang nantinya tidak mengalami kendala yang berarti.
"Wika fokus pada uji coba terkait dengan lintasan yang akan dilalui pada Tahap I beroperasinya Skytrain, yakni dari Terminal 2 ke 3. Kami berkomitmen untuk mendukung kelancaran operasional Skytrain," jelas Candra Dwiputra.
Sementara itu, Direktur Operasi I LEN Industri Linus A. M. Sijabat. menuturkan, "Uji coba dilakukan untuk menguji kehandalan trainset yang dibuat di Korea Selatan ini. Kami yakin Skytrain ini dapat memenuhi ekspektasi masyarakat khususnya penumpang pesawat dalam berpindah ke terminal lain semisal untuk melakukan transit."
Nantinya apabila sudah beroperasi secara penuh dalam menghubungkan Terminal 1, 2, 3, dan integrated building, Skytrain ini akan terdiri dari sedikitnya 3 trainset dengan headway antar kereta sekitar 5 menit dan waktu tempuh seluruh rute sekitar 7 menit.
JONIANSYAH HARDJONO