TEMPO.CO, Alor -Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menekankan pentingnya jaringan internet bagi masyarakat penghuni wilayah terluar di Indonesia. Dengan pengelolaan dana sebesar Rp 2 miliar per tahun, Rudiantara memastikan pihaknya tak hanya mengembangkan kemampuan sinyal seluler, tapi juga internet.
Hal itu dia sampaikan saat meninjau pemanfaatan akses internet di SD Negeri Benlelang, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur, Rabu, 16 Agustus 2017.
"Di Indonesia terdapat 262 sekolah, (terdiri dari) SD, SMP, SMA, dan itu menjadi kewajiban pemerintah untuk menghubungkan sekolah ke internet," kata Rudiantara saat meninjau pemanfaatan akses internet di SD Negeri Benlelang, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur, Rabu, 16 Agustus 2017.
Menurut Rudiantara, internet membantu pelajar di kawasan terluar mendapat informasi seputar profesi yang ingin dijalani di masa depan. "Untuk menuju ke sana kita harus belajar. Bagaimana belajar kalau tanpa internet? Dipastikan lama," katanya.
Rudiantara memastikan pemerintah terus membangun akses internet di kawasan terluar, untuk mencegah ketimpangan informasi.
Di SD Banlelang Alor sendiri, pemerintah menyediakan internet berkecepatan 2 megabytes per second (mdps) pada 2016. Kemampuan itu ditingkatkan dua kali lipat pada 2017, menjadi 4 mdps.
"Bayangkan, SD saja (jumlahnya) 90 ribu (di Indonesia). Saya ingin melihat SD di sini (Alor) tidak berbeda dengan di kota," kata Rudiantara.
YOHANES PASKALIS PAE DALE