Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pemenuhan Gizi Anak, Fondasi Menyiapkan Generasi Emas 2045

image-gnews
Kerja bersama antar pemangku kepentingan dibutuhkan untuk membantu perbaikan kualitas gizi anak Indonesia.
Kerja bersama antar pemangku kepentingan dibutuhkan untuk membantu perbaikan kualitas gizi anak Indonesia.
Iklan

INFO GAYA - Setelah 72 tahun merdeka, telah banyak prestasi yang dicapai bangsa Indonesia. Namun capaian prestasi ini, masih ada tantangan yang harus dihadapi. Di antaranya menyiapkan sumberdaya manusia yang sehat dan berdaya saing. 

Generasi masa depan yang sehat harus dipersiapkan sejak sekarang. Persiapan utama adalah perbaikan kualitas gizi sejak usia dini yang akan berdampak pada tumbuh kembang anak  dan produktivitas mereka di masa mendatang. Masalah gizi ganda anak masih menjadi tantangan bangsa ini bahkan setelah 72 tahun kita merdeka. Masalah gizi tidak melulu masalah gizi kurang namun juga gizi lebih, yang keduanya akan berdampak buruk bagi kesehatan masa depan anak Indonesia.
Dalam survei terakhir melalui pemantauan status gizi, pemerintah mengungkapkan anak penderita gizi buruk kronis turun menjadi 27,5 persen. Penurunan ini berkat upaya pemerintah melakukan pemantauan status gizi. Namun ini masih di bawah target WHO  20 persen.

Target 20 persen itu adalah batas jumlah anak yang pertumbuhan fisik dan otaknya tidak optimal. Angka tersebut belum termasuk angka kekurangan gizi pada anak balita yang mencapai 17 persen dari 22 juta anak usia 0-5 tahun—jauh di atas standar Badan Kesehatan Dunia (WHO), 10 persen.

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada balita akibat kekurangan gizi kronis sehingga tinggi badan tidak sesuai dengan usianya. Kondisi kekurangan gizi ini terjadi sejak anak dalam kandungan dan masa awal setelah lahir. Namun stunting baru terlihat setelah anak berusia dua tahun. Stunting berdampak pada tingkat kecerdasan, kerentanan terhadap penyakit, dan menurunkan produktivitas. Jumlah kasus stunting tertinggi terjadi Nusa Tenggara Timur. Lebih dari 50 persen anak menderita stunting. Penyebab munculnya stunting karena faktor kemiskinan. Tingginya prevalensi anak bertubuh pendek telah menempatkan Indonesia ke peringkat lima besar di dunia untuk kasus stunting.

Pemerintah telah menyiapkan anggaran Rp 60 triliun yang tersebar di kementerian dan lembaga untuk penanganan stunting di 100 kabupaten atau kota di Indonesia. Upaya yang dilakukan di antaranya melalui program gizi seimbang.

Penanganan stunting dilakukan tidak hanya dengan memberikan makanan tambahan, tapi juga faktor eksternal, misalnya, perbaikan sanitasi dan fasilitas air bersih. Kalau tidak ada air bersih, dia juga tidak pernah cuci tangan. Jadi cacing bisa masuk ke badan dan menyebabkan ibu hamil menderita anemia atau kurang darah.
Ibu hamil yang kurang gizi akan menyebabkan anak lahir dengan berat badan rendah. Padahal, seribu hari pertama kehidupan sangat penting bagi perkembangan anak selanjutnya.

Jika dirunut kebelakang, upaya panjang telah dilakukan bangsa ini dalam mendorong perbaikan gizi anak Indonesia. Pada tahun 1960an, sejarah mencatat bagaimana upaya pemenuhan kecukupan gizi anak dilakukan dengan menggunakan fasilitas dan pengetahuan yang dimiliki bangsa Indonesia waktu itu.

Salah satu perusahaan milik negara saat itu, yaitu Sari Husada, merupakan perusahaan pertama yang memproduksi secara massal susu anak hasil formulasi beberapa dokter anak dan ahli gizi Universitas Indonesia. Produk susu anak - yang dikemas dengan merek SGM – pertama kali diperkenalkan pada tahun 1965 dan hingga saat ini merek tersebut masih hadir dipasar dengan merek SGM Eksplor. Jika ditarik lebih jauh lagi,  sejarah Sarihusada sebagai produsen susu yang berlokasi di Jalan Kusumanegara, Muja Muju, Yogyakarta,  berawal dari perusahaan bernama NV Saridele yang telah hadir pada tahun 1954 – sembilan tahun setelah proklamasi kemerdekaan.

Ketika itu, kasus malnutrisi marak terjadi pada anak-anak di Yogyakarta. Melihat kondisi itu, Sultan Hamengkubuwono IX memutuskan Yogyakarta adalah tuan rumah bagi tugas penting membangun gizi bangsa melalui pembangunan pabrik susu kedelai. Sultan Hamengkubuwono IX pun mempersilakan NV Saridele untuk membangun lokasi pabrik di daerah yang dekat dengan sumber bahan baku kedelai yang banyak ditanam di Yogyakarta dan sekitarnya. Sultan mendasarkan keputusannya tersebut pada filosofi Jawa, yaitu Memayu hayuning bawono, yang artinya membaguskan dunia yang kita huni.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Keberadaan Sarihusada – saat itu NV Saridele - mendapat respons positif dari masyarakat. Masyarakat mengenal nama Sarihusada sebagai produsen susu kedelai yang bersahaja. Ini karena pasar yang dilayani Sarihusada adalah masyarakat lapisan menengah ke bawah atau kelas B dan C. Sejak awal berdiri, Sarihusada berkomitmen memproduksi susu anak yang bisa terjangkau oleh masyarakat luas, meski margin keuntungan yang diperoleh kecil. 

Selama 63 tahun, komitmen tersebut tidak berubah, dan itulah yang membuat karyawan merasa bangga bekerja di Sarihusada. Karyawan menilai Sarihusada mempunyai misi mulia untuk turut serta memajukan kualitas nutrisi bangsa, bukan hanya mengejar keuntungan semata. Karyawan pun berharap spirit tersebut dapat dipertahankan Sarihusada sepanjang masa.

Seiring perjalanan waktu,  sejak 2008 Sarihusada memasuki era baru karena menjadi bagian dari perusahaan global yaitu Danone.  Danone memperkaya sejarah Sarihusada melalui jaringan riset dan pengembangan di beberapa negara maju Bagi Danone, masa depan memang ada pada pengembangan produk dan itu bermula dari laboratorium dan pusat pusat penelitian.

Produk SGM Bunda, misalnya, merupakan salah satu susu yang dirancang untuk melengkapi pemenuhan gizi ibu hamil dan menyusui. Produk susu untuk ibu hamil dan menyusui ini dibuat melalui riset panjang, berbekal informasi bahwa sekitar 60 persen ibu hamil di Indonesia mengalami kekurangan zat gizi mikro terutama zat besi.

Danone pun berkomitmen menciptakan lingkungan dan suasana kerja di Sarihusada yang ramah keluarga. Kebijakan perusahaan yang ramah keluarga (family friendly) diwujudkan tidak hanya dengan pemberian tunjangan kesehatan dan fasilitas kerja yang nyaman untuk karyawan dan karyawati, namun juga diwujudkan dengan pemberian cuti hamil dan melahirkan selama enam bulan bagi karyawan perempuan melahirkan serta 10 hari bagi karyawan pria yang istrinya melahirkan.

Communications Director Danone Indonesia Arif Mujahidin mengatakan kebijakan yang sudah berjalan satu tahun sejak diberlakukan pada Agustus 2016 ini bertujuan untuk memberikan waktu intensif kepada ibu yang baru melahirkan sehingga bisa menemani buah hatinya  yang baru lahir. “Sejak awal diberlakukan, kebijakan ini mendapat tanggapan positif dari karyawan. Kami ingin menjadikan perusahaan kami sebuah perusahaan yang ramah keluarga (family friendly)," ujarnya. Arif berharap kebijakan tersebut mampu menarik karyawati dan karyawan untuk tetap bekerja dan berprestasi di perusahaan, walaupun karyawati tersebut sudah menjadi seorang ibu.

Kepedulian Sarihusada terhadap persoalan gizi di Indonesia juga ditunjukkan melalui kegiatan CSR, salah satunya program Warung Anak Sehat (WAS). Dalam program di bidang caring service ini, Danone menyediakan makanan gizi serta memberikan edukasi tentang gizi. Danone juga menggelar acara Karnaval Ayo Melek Gizi (AMG) 2017. Karnaval yang dilakukan dari Benteng Vrederburg menuju Taman Pintar Yogyakarta ini merupakan bagian dari rangkaian program edukasi gizi seimbang yang dilakukan oleh Sarihusada dan Nutricia, yang tergabung dalam Danone Early Life Nutrition (ELN) dalam rangka memperingati Hari Gizi Nasional 2017 yang jatuh pada 25 Januari setiap tahun. Hari Gizi Nasional merupakan momen yang tepat untuk mengingatkan pentingnya kerja sama antar pemangku kepentingan dalam mendukung peningkatan status gizi masyarakat.

Upaya yang dilakukan Danone dan Sarihusada ini merupakan kontribusi nyata bagi pemenuhan dan peningkatan gizi anak-anak dan ibu melahirkan di Indonesia. Tugas tersebut memang membutuhkan kerja sama semua pihak demi menyiapkan fondasi yang kuat bagi lahirnya generasi emas anak-anak Indonesia pada 2045, bertepatan dengan 100 tahun kemerdekaan Indonesia.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Cara Merawat Ban Tubeless Mobil

7 November 2022

Cara Merawat Ban Tubeless Mobil

Agar ban tubeless Anda mampu bertahan lama, pasti harus diperlakukan dengan baik sehingga tidak cepat rusak.


Guru TIK Batam Makin Melek Digital

29 Agustus 2022

Kemenkominfo Menyelenggarakan Kelas Literasi Digital dalam Bimbingan Teknis untuk MeningkatkanKompetensi Guru TIK di Kota Batam | Foto: KEMENKOMINFO
Guru TIK Batam Makin Melek Digital

Kemenkominfo Menyelenggarakan Kelas Literasi Digital dalam Bimbingan Teknis untuk MeningkatkanKompetensi Guru TIK di Kota Batam


Semakin Mudah, LRT, Bus, dan Angkot di Palembang Sudah Terintegrasi

27 Februari 2022

Semakin Mudah, LRT, Bus, dan Angkot di Palembang Sudah Terintegrasi

Integrasi memudahkan aksesibilitas dan meningkatkan kenyamanan masyarakat menggunakan angkutan umum perkotaan di Palembang dan sekitarnya.


Gus Muhaimin Rajut Spirit Perjuangan Kiai Abbas di Pesantren Buntet Cirebon

27 Februari 2022

Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar
Gus Muhaimin Rajut Spirit Perjuangan Kiai Abbas di Pesantren Buntet Cirebon

Gus Muhaimin mengaku spirit perjuangan Kiai Abbas akan terus dikenang sepanjang masa.


Penangkapan Ikan Terukur Berbasis Kuota Utamakan Nelayan Kecil

27 Februari 2022

Penangkapan Ikan Terukur Berbasis Kuota Utamakan Nelayan Kecil

Kuota tersebut dimanfaatkan untuk nelayan lokal, bukan tujuan komersial (penelitian, diklat, serta kesenangan dan rekreasi), dan industri


BNI Siapkan Layanan Beyond Banking untuk 8 Juta Diaspora Indonesia

19 Februari 2022

(Ki-ka) Direktur Utama BNI Royke Tumilaar, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, dan Direktur Treasury dan International BNI Henry Panjaitan bersama sekitar 300 diaspora Indonesia yang hadir secara virtual dalam Acara Silaturahmi Daring Diaspora Indonesia, Sabtu (19/2/2021).
BNI Siapkan Layanan Beyond Banking untuk 8 Juta Diaspora Indonesia

Kolaborasi diaspora dengan perbankan nasional merupakan upaya untuk terus menciptakan banyak peluang investasi di luar negeri.


Mesin ATM BNI di Kantor Rans, Pakar: Strategi Bank Genjot Literasi Keuangan

19 Februari 2022

Mesin ATM BNI
Mesin ATM BNI di Kantor Rans, Pakar: Strategi Bank Genjot Literasi Keuangan

Heboh Raffi Ahmad dan Nagita Slavina yang mendapatkan kado ulang tahun mesin ATM dari PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI).


Bamsoet Optimistis Pengaspalan Kembali Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika Segera Selesai

19 Februari 2022

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo
Bamsoet Optimistis Pengaspalan Kembali Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika Segera Selesai

Tes pramusim MotoGP yang telah digelar pada 11 Maret 2022 menjadi pelajaran penting menghadapi race MotoGP pada 18-20 Maret 2022 nanti.


Dukung KTT G20, PLN Tambah 2 Pembangkit Perkuat Listrik Bali

19 Februari 2022

Dukung KTT G20, PLN Tambah 2 Pembangkit Perkuat Listrik Bali

Kesuksesan penyelenggaraan G20 Indonesia akan menjadi bukti keandalan listrik PLN dalam mendukung kegiatan berstandar dunia.


HNW: Sebaiknya Pemerintah Segera Mencabut Permenaker 2/2022

19 Februari 2022

Wakil Ketua MPR RI Dr. H. M Hidayat Nur Wahid, MA
HNW: Sebaiknya Pemerintah Segera Mencabut Permenaker 2/2022

Sikap yang memaksakan tetap berlakunya Permenaker 2/2022 itu bisa menciderai nilai kemanusiaan dan keadilan dalam Pancasila.