TEMPO.CO, Lamongan - Tangan mantan Kombatan Palestina dan Moro, Ali Fauzi, 47 tahun, bergetar saat membaca teks Proklamasi saat upacara Hari Kemerdekaan RI ke 72 di halaman Masjid Baitul Muttaqin Desa Tenggulun, Kecamatan Solokuro, Lamongan, Kamis 17 Agustus 2017.
Upacara Hari Kemerdekaan RI ke 72 digelar tepat mulai pukul 09.30 dengan Inspektur Upacara Kepala Kepolisian Resort Lamongan Ajun Komisaris Besar Polisi Juda Nusa Putra. Upacara ini menjadi spesial karena hampir semua petugasnya adalah mantan kombatan dan teroris yang pernah keluar masuk penjara. Komandan Upacaranya adalah Edi Sucahyono.
Baca: Polresta Pangkalpinang Hadiahi Bayi Lahir 17 Agustus
Sementara petugas bendera salah satunya adalah Zulia Mahendra yang tak lain putra dari terpidana mati bom Bali satu Amrozi. Sedangkan dua temannya, yaitu Khoirul Mustain, dan Syaiful Arif, juga mantan terpidana teroris. Tercatat ada lebih dari 18 orang mantan kombatan dan teroris yang mengikuti upacara.
Mereka selama ini aktif bergabung dengan Yayasan Lingkar Perdamaian—sebuah yayasan yang digagas Badan Nasional Penanggulangan Terorisme. Usai upacara Ali Fauzi mengatakan, awalnya sempat gugup saat mulai membaca teks Proklamasi. Alasannya, karena ini adalah sejarah pertama kali dalam hidupnya terlibat aktif dalam Upacara Hari Kemerdekaan RI.
”Terus terang awalnya sempat gugup,” ujarnya pada Tempo di Desa Tenggulun, Solokuro, Lamongan, Kamis 17 Agustus 2017.
Baca: Karya Ilustrator Indonesia, Ini Makna Google Doodle 17 Agustus
Dia menyebutkan untuk upacara Hari Kemerdekaan RI 72 di kampungnya, dirinya terlibat penuh dan bertanggung jawab atas pelaksanaannya. Misalnya saat digelar pengibaran Sang Saka Merah Putih, hatinya sempat galau. Takut terjadi kesalahan, seperti bendera terbalik. ”Alhamdulillah lancar,” tandasnya.
Kepala Kepolisian Resort Lamongan Ajun Komisaris Besar Polisi Juda Nusa Putra mengatakan, upacara ini adalah momentum berharga karena melibatkan sejumlah mantan kombatan dan teroris.
”Tentu kita bangga, mereka bisa kembali hidup bermasyarakat,” ujarnya. Dia berharap para mantan teroris dan kombatan itu, bisa ikut mengajak para temannya yang kini masih berbeda haluan.
SUJATMIKO