TEMPO.CO, Jakarta - Redaksi Tempo.co memilih Muhammad Rizky sebagai salah satu tokoh dalam edisi khusus Hari Kemerdekaan 17 Agustus 2017 bertema Generasi Inspiratif. Dia sosok yang cukup langka: gamer profesional yang mampu membuat nama Indonesia disegani di level Asia Tenggara.
Di kalangan para gamer, Rizky lebih dikenal dengan julukan InYourdreaM. Dan namanya itu cukup menjulang. Maklum, remaja 18 tahun ini menjadi pemain Dota 2 asal Indonesia pertama yang pernah mencapai 9.000 MMR (matchmaking ratio). Rekor itu belum terpecahkan hingga kini.
Dota 2 adalah permainan game online jenis battle arena. Ini adalah satu dari tiga divisi game online yang dimainkan oleh banyak pemain yang dapat diakses secara gratis, juga . Menurut situs Reddit, Dota 2 memiliki 13 juta pemain aktif di seluruh dunia setiap bulannya.
Baca: Edisi Khusus 17 Agustus: Orang Muda Inspiratif
Dota 2 diluncurkan oleh Valve Corporation pada Juli 2013. Game ini umumnya dimainkan oleh 2 tim yang beranggota 5 orang pemain. Kemampuan dalam bermain biasanya diukur lewat MMR. Pemain dengan MMR di bawah 4.000 biasa digolongkan kelas amatir. Mereka yang memiliki MMR 5.000 ke atas masuk level profesional.
Muhammad Rizky. (facebook)
Banyak kompetisi berlevel internasional untuk game ini. Salah satunya dan yang terbesar, The International, memberikan hadiah uang tunai US$ 20,773 juta atau Rp 277 miliar pada 2017 ini.
Rizky pernah menjadi pemain DOTA 2 terbaik se-Asia Tenggara, dengan meraih MMR 9.000 dalam sebuah kompetisi internasional pada April 2017. Kini, di level (istilah gamer memakai server) Asia Tenggara, hanya ada satu pemain lain yang peringkatnya berada di atasnya, yakni AlaCrity dari Malaysia.
“Skor itu saya peroleh dari permainan solo dengan mengandalkan individual skill. Sekali menang game, poin yang di dapat 25 MMR,” ujar Rizky saat ditemui di rumahnya di kawasan Pondok Gede, Bekasi, pada Kamis malam, 10 Agustus 2017.
Rekor MMR itu seperti menjadi penebusan bagi Rizky, yang mulai menekuni Dota sejak 2014. Sebelumnya pencapaian itu, ia baru saja menjalani petualangan besar yang tak berujung manis. Pada akhir 2016, kemampuannya mampu memikat di tim Fnatic asal Malaysia. Ia direkrut dan keberhasilannya itu sempat mendapat banyak sorotan karena dianggap jadi tonggak penting bagi gamer Indonesia.
Sayang, kiprah di tim itu berlangsung singkat. Selama dua bulan bertanding, Fnatic tidak mencapai hasil memuaskan. Ia akhirnya keluar pada Januari 2017. Rizky menilai lemahnya kerja sama tim akibat perbedaan pendapat antara kapten tim dan keempat anggota tim lainnya.
Kini lelaki kelahiran Jakarta, 7 Oktober 1998, ini bergabung dengan BOOM.ID, tim profesional yang baru saja membuka Divisi DOTA pada November 2016. Dalam ranking di laman GosuGamers (media e-sport) BOOM.ID masuk peringkat 23 Asia Tenggara dan peringkat 2 se-Indonesia. Di tim ini, ia dikontrak dua tahun dan mendapat bayaran bulanan, juga dapat bagian dari hadiah yang dimenangi timnya di berbagai kompetisi.
Muhammad Rizky (kedua dari kiri) bersama tim BOOM.ID. (Dok. BOOM.ID)
Di tim barunya itu, Rizky menjadi satu-satunya pemain yang memiliki pengalaman internasional. Tapi, ia melihat kemampuan rekan setimnya di BOOM.ID, yang berasal dari Bandung dan Semarang, setara atau malah lebih bagus dibanding dirinya.
Rizky dan kawan-kawan di BOOM.ID mampu mengukir prestasi nasional. “Anak-anak pernah juara 1 Turnamen Lenovo, juara 1 Kaskus Battleground, juara 1 Indonesia Gaming Championship Telkomsel dan juara 1 sejumlah turnamen lokal,” ujar Marzarian Sahita, Manajer Tim BOOM.ID.
Kini Rizky bersama rekan setimnya bersiap untuk tampil di babak penyisihan World Cyber Arena (WCA) akhir Agustus ini dan IPGL (Indonesia Pride Gaming League). “Kalau lolos kami akan menjadi wakil Indonesia ke main event di Cina," kata Marzarian.
Peluang untuk lolos? “Saya pikir bisa,” kata Rizky Optimistis.
Untuk tokoh pilihan untuk edisi khusus Hari Kemerdekaan 17 Agustus 2017 lainnya simak di Tempo.co.
HOTMA SIREGAR