TEMPO.CO, Cikarang - CEO Meikarta, Ketut Budi Wijaya, menyangkal sudah jorjoran mempromosikan Meikarta. Dia mengatakan iklan gencar di berbagai media merupakan upaya untuk menggairahkan pasar.
"Sebenarnya jorjoran kurang tepat karena kami tidak ada saingan. Kami melalukan ini karena properti sedang lesu," ujarnya di Maxx Box Orange County, Cikarang, Jawa Barat, Kamis, 17 Agustus 2017.
Baca: Penjelasan Direktur Lippo Soal Izin Proyek Meikarta
Ketut mengatakan sektor properti sudah lesu sejak 2014. Program amnesti pajak yang diharapkan mampu menjadi stimulus tahun ini pun ternyata belum berpengaruh.
Menurut dia, iklan mampu membangkitkan permintaan terhadap properti. Iklan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk kembali berinvestasi di properti. "Ini trigger agar properti bergairah kembali," ujarnya.
Simak: Lippo Bangun Kota Meikarta, Ini Kata Pengamat Properti
Lippo Group mempromosikan Meikarta ke berbagai media, mulai dari baliho serta pusat perbelanjaan. Tak lupa, surat kabar, televisi, hingga situs berita online. Di surat kabar, misalnya, Meikarta bisa memasang iklan hingga lebih dari satu halaman penuh.
Di Cikarang, pemasaran Meikarta digelar di Maxx Box Orange County. Saat grand launching Meikarta hari ini, lantai satu Maxx Box penuh dengan calon pembeli hingga ruang untuk berjalan pun begitu sedikit. Ketut mengatakan kondisi tersebut mencerminkan animo masyarakat yang tinggi terhadap Meikarta.
Terkait dengan anggaran, Ketut enggan membeberkan jumlah yang telah dihabiskan untuk promosi. "Anggaran tidak harus disebut," ujarnya.
Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) sebelumnya sempat mengkritik promosi Meikarta yang begitu masif. Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi mengatakan promosi, iklan, dan pemasaran Meikarta yang begitu masif, terstruktur dan sistematis boleh jadi membius masyarakat konsumen untuk bertransaksi Meikarta.
YLKI pun sempat memprotes sebuah redaksi media masa cetak karena lebih dari 30 persennya berisi iklan full colour Meikarta. "Lima halaman penuh dari media cetak bersangkutan," ujarnya seperti dilansir keterangan tertulis, 8 Agustus 2017.
VINDRY FLORENTIN