TEMPO.CO, Singapura - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan mulai pulih setelah menjalani operasi besar tahap pertama pada mata kirinya. Kemarin, Novel telah menjalani operasi yang melibatkan empat dokter ahli selama lebih dari empat jam, 08.15 hingga 12.45 waktu Singapura.
"Semalam sudah siuman dan mulai membaik," kata kakak kandung Novel, Taufik Baswedan, Jumat, 18 Agustus 2017.
Baca juga: Berita Terkini, Operasi Mata Kiri Novel Baswedan Berhasil
Tiga perawat membawa keluar Novel yang masih tak sadarkan diri dengan kasur portabel sekitar pukul 14.40 waktu Singapura, kemarin. Novel langsung dibawa ke ruang perawatan khusus yang juga menjadi tempat keluarganya menunggu selama operasi.
Taufik juga sempat memaparkan kondisi Novel setelah operasi yang masih mengkhawatirkan. Dia mengatakan, saat dibawa ke kamar perawatan, mata kiri Novel masih mengeluarkan darah akibat luka operasi. Selain itu, Novel mengalami kesulitan meminum air akibat luka operasi pencabutan dan pemotongan gigi serta gusi.
"Tadi pagi ada pemeriksaan oleh dokter. Saya belum melihat langsung karena belum ke rumah sakit lagi," kata Taufik.
Empat dokter ahli yang terlibat dalam operasi besar tersebut yaitu ahli mata, ahli retina, ahli gigi dan ahli glukoma. Operasi besar tahap pertama dimulai dengan pembersihan mata dari katarak dan menyedot cairan glukoma di bola mata kiri.
Operasi dilanjutkan dengan mencabut dan meleburkan satu gigi. Dokter kemudian juga memotong dan mencabut gusi yang akan digunakan melapisi mata.
Tahap selanjutnya, dokter membuat artifisial retina dari gigi yang dibentuk menjadi ring. Dokter juga membuat pelapisnya dengan lapisan tipis yang ada di kulit gigi. Artifisial ini kemudian ditanam ke dalam pipi selama dua bulan untuk menjadi retina baru.
Pada operasi besar tahap kedua atau dua bulan mendatang yang akan dijalani Novel Baswedan, menurut salah satu dokter ahli yang terlibat, retina artifisial akan dicabut dari pipi kemudian ditanam ke dalam bola mata kiri. "Operasi pertama memang belum cukup melihat. Tapi tahap kedua nanti pasti bisa melihat lagi," kata dokter yang tak boleh dipublikasikan identitasnya demi keamanan.
FRANSISCO ROSARIANS