TEMPO.CO, Jakarta - Kehadiran seluruh mantan presiden termasuk Susilo Bambang Yudhoyono dalam perayaan HUT RI Ke-72 di Istana Kepresidenan kemarin diapresiasi banyak orang. Apalagi, SBY dan mantan Presiden Megawati berada di satu panggung. Namun Istana mengklaim tak ada upaya khusus untuk mengundang keduanya itu.
"Sebenarnya gak terlalu (diupayakan). Beliau-beliau kan sudah tahu bahwa akan ada penyelenggaraan ini dan kita memberitahu lebih awal untuk mengundang beliau-beliau," ujar Menteri Sekretaris Negara Pratikno di Istana Kepresidenan, Jumat, 18 Agustus 2017.
Baca: Zulkifli Hasan Jelaskan Makna Perjumpaan Megawati
Pada upacara HUT RI ke-72 di Istana, selain Megawati dan SBY, B.J. Habibie juga hadir. Istana juga mengundang istri mendiang Presiden Gus Dur, Sinta Nuriyah. Pertemuan itu menjadi perhatian karena untuk pertama kalinya seluruh mantan presiden bisa berkumpul setelah 13 tahun.
Pratikno menuturkan bahwa mengundang para mantan Presiden RI pada upacara Detik-detik Proklamasi merupakan bagian dari SOP. Sehingga, kata dia, tidak ada perlakuan khusus yang membuat SBY dan Megawati akhirnya bisa bertemu di Istana.
Simak: Jusuf Kalla: Kehadiran SBY di HUT RI di Istana Tenangkan Politik
Menurut Pratikno kepastian hadirnya SBY, Megawati, dan Habibie sudah didapatkan jauh sebelum hari H. Kepastian kehadiran Habibie, Mega dan SBY didapat sepekan sebelumnya. "Ya kurang lebih seminggu terakhirlah. Pak SBY pun mengabarkan sepekan terakhir ini," ujar Pratikno.
Ihwal keberhasilan pihak istana mengundang seluruh mantan presiden, Pratikno mengatakan merasa bangga. "Dan kami senang masyarakat juga mengapresiasinya," ujar Pratikno.
ISTMAN MP