TEMPO.CO, Jakarta - Simpang Susun Semanggi telah diresmikan pada 17 Agustus 2017. Kendaraan roda empat atau lebih bisa menggunakan jembatan layang itu secara penuh. Namun masih banyak pengendara yang belum memahami rute lintasan jembatan itu.
Menurut Brigadir Teguh yang bertugas di Simpang Susun Semanggi, tadi pagi beberapa mobil salah mengambil jalur. Bahkan ada pengendara sepeda motor yang masuk ke jalur terlarang. "Padahal rambu-rambunya jelas dan besar," kata Brigadir Teguh, Jumat 18 Agustus 2017.
Teguh mengatakan, kebanyakan pengemudi mengira Simpang Susun timur mengarah ke Blok M dan Senayan. Padahal di pintu timur sudah ada rambu penunjuk arah. Rambu larangan untuk kendaraan roda dua juga terlihat jelas.
Baca: Kenapa Pengendara Bisa Tersesat di Simpang Susun Semanggi?
Berdasarkan pengamatan Tempo pada pukul 13.30, setiap lima menit ada 88 kendaraan yang melintas lewat pintu masuk timur. Pintu itu berseberangan dengan halte bus Transjakarta Semanggi. Tidak jarang kendaraan roda empat yang mundur karena salah mengambil jalur.
Pada pukul 18.15, lalu lintas di pintu timur terlihat lancar seperti di siang hari. Jumlah kendaraan yang melintas per lima menit juga sama, yaitu 88 kendaraan. Masih terlihat juga kendaraan yang terpaksa mundur karena salah jalur.
Simpang Susun Semanggi memiliki total panjang lintasan 1,6 kilometer yang terdiri atas dua buah ramp, yaitu Ramp 1 sepanjang 826 meter dan Ramp 2 sepanjang 796 meter. Ramp 1 digunakan untuk kendaraan dari arah Cawang menuju Bendungan Hilir hingga Bundaran HI. Sedangkan Ramp 2 untuk kendaraan dari Slipi ke arah Blok M.
MUHAMMAD NAFI