TEMPO.CO, Jakarta - Sepanjang tahun ini Katy Perry telah mengubah penampilan femininnya menjadi androgini. Jadi tidak mengherankan jika dia meluncurkan parfum yang mengekspresikan dirinya sendiri. Parfum tersebut diberi nama Indi.
Katy Perry ingin mendefinisikan kembali penampilan androgininya. Misalnya dengan memangkas pendek rambut panjangnya menjadi bergaya pixie. Meski begitu dia masih suka bermain dan dan bertransformasi dengan make up. (baca: Katy Perry Selalu Pede Meski Tampil `Bunglon`, Rahasianya...)
Selain menonjolkan individualitasnya sendiri diri, Katy Perry ingin menjangkau setiap individu dengan parfum ini. Aroma parfumnya lebih kuat dibanding parfum miliknya yang sebelumnya lebih terasa manis. Ada 11 jenis musk yang berbeda dan memilki sentuhan lembut seperti bedak karena kandungan plum orientasl, amber dan vanilla. Sekilas seperti parfum Black Orchid karya Tom Ford.
“Saya mencium aroma Anggrek Hitam Tom Ford pada orang-orang, waingnya tidak terlalu seperti buah-buahan, atau seperti bunga atau menyebalkan, jadi saya ingin menghasilkan keseimbangan seperti itu,” ujar Katy yang memberi harga parfumnya sebesar US $ 25 atau sekitar Rp 350 ribu.
Seperti dilansir dari Cosmolitan, Katy Perry memastikan aroma parfumnya bukan aroma unisex, melainkan aroma androgini. “Jadi siapa pun bisa memakainya,” ujarnya. Inilah yang menjadi alasan dia melibatkan sekelompok wanita eklektik seperti pengacara, blogger, direktur kreatif, DJ, model bertubuh curvy, aktivis, seniman, dan model transgender untuk kampanye parfumnya. Dia sendiri yang menemukan wanita-wanita tersebut melakui Instagram. (baca: Katy Perry Ingin Berbaikan dengan Taylor Swift)
Pemilik akun Instagram dengan pengikut sebanyak 67 juta ini kerap mencari inspirasi untuk penampilannya di panggung dari makeup sampai nail art. "Saya pikir mereka sangat terkejut, tapi mereka semua mewakili individu yang ingin saya soroti dalam proyek, Instagram seperti resume bagi semua orang saat ini,” ujar Katy Perry.
NIA PRATIWI