Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hati-hati Sedot Lemak dan Transfer Lemak, Risikonya Kematian

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Ilustrasi sedot lemak. Shutterstock
Ilustrasi sedot lemak. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Di era modern ini, orang semakin percaya dengan proses operasi untuk membuat tubuh dan penampilan mereka lebih sempurna. Di Amerika Serikat, misalnya, jutaan orang melakukan operasi kosmetik setiap tahunnya, sebagian karena alasan kesehatan dan sisanya untuk penampilan.

Untuk merekonstruksi lagi tubuh mereka, beberapa ahli bedah melakukan transfer lemak, mengambil lemak dari area tubuh tertentu dan menyuntikkannya ke bagian tubuh yang lain. Seperti dilansir askdrmanny.com, transfer lemak ini mengandung banyak risiko dan pasien harus benar-benar mempelajarinya sebelum memutuskan melakukannya.

Dalam sebuah kasus, proses suntik lemak itu tidak berjalan sesuai rencana dan berakhir dengan kematian. Menurut laporan di Journal of Forensic Sciences, pria Swedia berusia 30 tahun itu ingin memperbesar alat kelaminnya. Namun ketika dokter menyuntikkan lemak ke penisnya, laki-laki sehat ini mengalami gagal jantung dan meninggal dunia satu jam kemudian.

Setelah diselidiki, laki-laki ini mengalami embolisme paru-paru, bukan akibat air tapi karena lemak. Jadi, lemak yang disuntikkan mengalir ke paru-paru lewat aliran darah dan justru merusak pembuluh darah pria malang itu.

Kasus embolisme lemak lain yang berujung kematian terjadi ketika seorang wanita di Virgnia Barat, Amerika Serikat, ingin memperbesar bokongnya. Penyebabnya juga sama, suntikan lemak yang masuk ke pembuluh darah. Bila nyawanya selamat, pasien tersebut tetap mengalami masalah kesehatan lain, seperti detak jantung tak teratur, sulit bernapas, dan demam.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Risiko lain yang bisa ditimbulkan oleh suntik lemak, misalnya untuk memperbesar bokong, adalah kehilangan banyak darah, penggumpalan darah, trombosis di pembuluh darah, infeksi, dan nekrosis (kematian jaringan lemak). Belum lagi pasien yang tak puas dengan hasil operasi karena tak sesuai harapan.

Hasil buruk lebih banyak dialami oleh kaum laki-laki yang ingin memperbesar alat kelaminnya. Bila operasi tak berjalan sesuai harapan, mereka bukan semakin gagah tapi justru mengalami disfungsi ereksi.

PIPIT

Berita lainnya:
3 Hormon Biang Keladi Kegemukan
Cara Baru Menghilangkan Lemak Tanpa Operasi
Makanan Rendah Lemak Justru Bisa Bikin Gemuk

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

1 hari lalu

Ilustrasi wanita diet. Freepik.com/Schantalao
Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

Diet sayur dan rendah gula, yang dikenal sebagai diet EAT-Lancet, membantu mengurangi risiko gagal jantung. Bagaimana hubungannya?


Tips Aman Konsumsi Makanan buat Penderita Diabetes saat Lebaran

18 hari lalu

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Tips Aman Konsumsi Makanan buat Penderita Diabetes saat Lebaran

Ahli gizi dari RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo membagikan kiat konsumsi makanan yang aman bagi pengidap diabetes saat hari raya lebaran.


Bagus untuk Kesehatan Jantung, Apa Saja Manfaat Alpukat

21 hari lalu

Ilustrasi alpukat (Pixabay.com)
Bagus untuk Kesehatan Jantung, Apa Saja Manfaat Alpukat

Alpukat dikenal karena sifat anti-inflamasi dan baik untuk kesehatan jantung. Apa lagi manfaat alpukat yang perlu Anda ketahui?


6 Fakta Puasa Ramadan Bisa Sekaligus Diet

37 hari lalu

Ilustrasi puasa ramadan. TEMPO/Subekti
6 Fakta Puasa Ramadan Bisa Sekaligus Diet

Selain manfaat rohani, puasa Ramadan yang juga dapat mendukung upaya diet dan kesehatan seseorang.


Beda Diet Atlantik dan Mediterania, Cek Juga Kemiripannya

43 hari lalu

Ilustrasi makanan diet. shutterstock.com
Beda Diet Atlantik dan Mediterania, Cek Juga Kemiripannya

Diet Atlantik dan Mediterania sebenarnya punya banyak kemiripan tapi ada juga bedanya. Berikut penjelasannya.


Apa Itu Diet Flexitarian?

49 hari lalu

Ilustrasi diet makanan mentah. Freepik.com/Yanalya
Apa Itu Diet Flexitarian?

Diet flexitarian dikaitkan dengan risiko kardiovaskular yang lebih rendah dibandingkan pola makan omnivora.


Tips Bersantap di Restoran saat Sedang Diet

54 hari lalu

Ilustrasi wanita menikmati makanan di restoran. Unsplash/Pablo Merchan
Tips Bersantap di Restoran saat Sedang Diet

Berikut tips dan teknik memesan makanan di restoran saat Anda tengah diet dan berpegang teguh pada rencana makan sehat.


Hasil Riset: Diet Atlantik Bisa Kurangi Risiko Sindrom Metabolik

11 Februari 2024

Ilustrasi pria diet. Shutterstock
Hasil Riset: Diet Atlantik Bisa Kurangi Risiko Sindrom Metabolik

Para peneliti menemukan bahwa Diet Atlantik yang menjadi pola diet tradisional di Portugal dan Galisia dapat mengurangi risiko sindrom metabolik.


5 Makanan Terbaik untuk Diet Golongan Darah O

8 Februari 2024

Ilustrasi diet makanan mentah. Freepik.com/Yanalya
5 Makanan Terbaik untuk Diet Golongan Darah O

Diet golongan darah O D'Adamo fokus pada daging organik tanpa lemak, buah-buahan, dan sayuran, serta menghindari produk susu, gandum, alkohol, dan kafein.


Rahasia Tubuh Sehat dan Diet ala Song Joong Ki

3 Februari 2024

Song Joong Ki. Foto: Instagram/@highziumstudio
Rahasia Tubuh Sehat dan Diet ala Song Joong Ki

Bagaimana cara Song Joong Ki tetap bugar dan sehat di tengah aktivitas yang padat?