Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kutuk Teror Barcelona, Trump Sebut Mitos Muslim dan Darah Babi  

image-gnews
John J. Pershing (kiri) dan Presiden Donald Trump. Foto/nebraskastories.org/REUTERS
John J. Pershing (kiri) dan Presiden Donald Trump. Foto/nebraskastories.org/REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Washington— Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali menuai kontroversi setelah mengutuk teror di Barcelona dengan mengutip mitos palsu tentang memerangi Muslim dengan peluru darah babi.

Seperti dilansir The Washington Post, Jumat 18 Agustus 2017, Trump melalui Twitter pada awalnya mengutuk serangan di Las Ramblas dan menawarkan bantuan AS untuk Spanyol.

Tapi, dalam tweet lanjutan, pria gaek itu menghidupkan kembali mitos perang Muslim di Moro, Filipina, yang dijalankan Jenderal AS, John J. Pershing sekitar seabad lalu. Jenderal Pershing pernah menjadi gubernur provinsi Moro saat pendudukan Amerika di Filipina pada 1909-1913.

“Pelajari apa yang dilakukan Jenderal Pershing dari AS terhadap teroris saat ditangkap. Tidak ada lagi Teror Islam Radikal selama 35 tahun!" kicau Trump via akun @realDonaldTrump.

Mitos ini pernah dilontarkan Trump sebelumnya dalam kampanye Februari tahun lalu, jelang Pilpres AS 2016.  Trump menceritakan sebuah kisah di hadapan para pendukungnya di Carolina Selatan.

Baca juga:

Donald Trump Mengutuk Keras Teror Barcelona  

"Itu kisah yang mengerikan, tapi akan tetap aku ceritakan pada kalian," kata Trump di hadapan para pendukungnya di Carolina Selatan, Februari 2016, seperti yang dikutip dari Newsweek.

Kala itu, sang calon presiden hendak menuturkan secuil kisah yang, menurutnya, bersumber dari fakta sejarah Perang Amerika-Filipina (1899-1902), konflik bersenjata antara Amerika Serikat dengan Republik Filipina Pertama.

Dari perspektif Filipina, konflik bersenjata itu adalah salah satu rangkaian perang kemerdekaan dari pendudukan dan kolonialisme AS.

"Mereka (Republik Filipina Pertama) dulu memiliki masalah terorisme, seperti kita," ujar Trump.

Ia kemudian menceritakan aksi salah satu perwira tinggi AS, Jenderal John J Pershing dan 'ritual khusus' yang ia lakukan kala mengeksekusi 50 pejuang muslim Bangsa Moro Filipina yang menjadi tawanan perang tentara AS dalam Perang Amerika-Filipina.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kiat yang diusulkan @realDonaldTrump dan kisah yang ia ceritakan di Carolina Selatan, merujuk pada sebuah mitos palsu.

Menurut laman elektronik pencari fakta Snopes.com, cerita itu merupakan kisah palsu karena tidak ada bukti yang mendukung hal tersebut. Laman pencari fakta lain, Politifact, mengatakan hal senada.

Penegasan bahwa kisah Jenderal Pershing dan peluru darah babi palsu juga dikuatkan oleh Brian M Linn, profesor sejarah dari Texas A&M University. Linn menyebut bahwa kisah yang dituturkan dan dirujuk oleh Trump merupakan 'cerita yang dibuat-buat'.

Mitos peluru darah babi Pershing sebenarnya telah lama populer sebelum tweet teranyar Trump, bahkan mendahului pidatonya di Carolina Selatan 2016 lalu muncul.

Menurut penelusuran, mitos itu telah populer sesaat pasca-peristiwa teror 11 September 2001. Pengguna internet kala itu intens menelisik secuil kisah dan cerita tentang operasi kontra-terorisme militer AS dalam War on Terrorism di Afghanistan dan Irak pasca-9/11.

"Awalnya kisah itu muncul dari sumber laman elektronik anti-Muslim kala menanggapi peristiwa teror 11 September 2001, bukan dari para sejarawan atau akademisi," tutur Linn yang menyatakan bahwa kisah itu berasal dari kelompok sentimen anti-Islam.

"Akan tetapi, tetap tidak ada bukti yang mendukung kisah itu," tambah Linn.

Adapun MajalahTime mengutip dua sejarawan menyatakan bahwa tidak ada bukti dari kebenaran tentang mitos “perang Muslim” di Moro yang dijalankan Jenderal Pershing seperti dikisahkan Trump.

Investigasi Time merujuk pada History News Network yang menemukan artikel Chicago Daily Tribunepada 1927, yang menceritakan bahwa Pershing menaburkan darah babi kepada para narapidana, lalu membebaskan mereka.

Tak hanya palsu retorika yang ditawarkan oleh kisah Trump, baik diinterpretasi secara harfiah atau sebatas kiasan, tidak dapat dijadikan justifikasi sebagai landasan kebijakan suatu pemerintah untuk menangani isu terorisme.

THE WASHINGTON POST | TIME | YON DEMA | SITA PLANASARI AQUADINI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

3 jam lalu

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa bertemu setelah Rusia mengakui dua wilayah yang memisahkan diri di Ukraina timur sebagai entitas independen, di New York City, AS 21 Februari 2022. REUTERS/Carlo Allegri
Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

Kementerian Luar Negeri RI menyoroti gagalnya PBB mensahkan keanggotaan penuh Palestina.


Reaksi Dunia atas Veto AS untuk Negara Palestina

6 jam lalu

Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan berbicara kepada anggota Dewan Keamanan dalam pertemuan untuk mengatasi situasi di Timur Tengah, termasuk masalah Palestina, di markas besar PBB di New York City, New York, AS, 18 April 2024. REUTERS /Eduardo Muno
Reaksi Dunia atas Veto AS untuk Negara Palestina

Amerika Serikat sekali lagi menunjukkan dukungannya terhadap Israel dan menggunakan hak vetonya dalam menghalangi terbentuknya Negara Palestina.


Kisah SAVAK, Satuan Intelijen Iran yang Disebut Kejam dan Brutal

11 jam lalu

Ilustrasi hukuman cambuk di Iran. REUTERS
Kisah SAVAK, Satuan Intelijen Iran yang Disebut Kejam dan Brutal

Iran dikenal sebagai negara yang bergejolak. Suatu rezim menggunakan lembaga khusus untuk mengawasi dan membungkam oposisi


Dimulai Hampir Setengah Abad Lalu, Ini 4 Fakta di Balik Sanksi Terhadap Iran

12 jam lalu

Iran: Sanksi Dicabut atau Tak Ada Kesepakatan Nuklir
Dimulai Hampir Setengah Abad Lalu, Ini 4 Fakta di Balik Sanksi Terhadap Iran

Sanksi ekonomi Iran telah dimulai hampir setengah abad lalu.


PBB Gagal Akui Negara Palestina karena Veto Amerika Serikat

14 jam lalu

Wakil Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB, Robert Wood, berbicara di Dewan Keamanan PBB pada 8 Desember 2023. REUTERS
PBB Gagal Akui Negara Palestina karena Veto Amerika Serikat

Seperti telah diperkirakan, Amerika Serikat menggunakan hak vetonya untuk menggagalkan upaya Palestina menjadi anggota tetap PBB.


5 Milisi Pendukung Iran, Ada Houthi Hingga Organisasi Badr

14 jam lalu

Sejumlah anggota Houthi bersenjatakan senapan mesin berada di atas truk pick-up selama prSejumlah anggota Houthi bersenjatakan senapan mesin da RPG saaat berada di atas truk pick-up selama protes untuk mengecam serangan pimpinan AS terhadap Houthi di dekat Sanaa, Yaman 25 Januari 2024.  REUTERS/Khaled Abdullahotes untuk mengecam serangan pimpinan AS terhadap Houthi di dekat Sanaa, Yaman 25 Januari 2024.  REUTERS/Khaled Abdullah
5 Milisi Pendukung Iran, Ada Houthi Hingga Organisasi Badr

Sejak revolusi 1979, Iran telah membangun jaringan proksi di seluruh Timur Tengah. Pengawal Revolusi Iran dan Pasukan elit Quds memberikan senjata, pelatihan dan dukungan keuangan kepada gerakan milisi tersebut.


Uni Eropa Ajukan Perluasan Embargo terhadap Iran Setelah Serang Israel, Ini Riwayat Negara Barat Embargo Iran

15 jam lalu

Presiden Iran Ebrahim Raisi. Kepresidenan Iran/WANA via REUTERS
Uni Eropa Ajukan Perluasan Embargo terhadap Iran Setelah Serang Israel, Ini Riwayat Negara Barat Embargo Iran

Sepanjang sejarah, Iran telah menjadi sasaran berbagai sanksi internasional atau embargo dari beberapa negara, terutama Amerika Serikat dan Uni Eropa.


Menlu Retno Marsudi Minta AS Bantu De-eskalasi Konflik Iran-Israel, Apa Artinya?

1 hari lalu

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi memakai keffiyeh saat penyampaian pendapat di ICJ, Jumat, 23 Februari 2024. Sumber : istimewa
Menlu Retno Marsudi Minta AS Bantu De-eskalasi Konflik Iran-Israel, Apa Artinya?

Apa arti dari de-eskalasi khususnya dalam konteks politik dan konflik Iran-Israel? Menlu Retno Marsudi minta AS lebih berperan.


Amerika Serikat Siap Jatuhkan Sanksi Baru ke Tehran Dampak Serangan Iran ke Israel

1 hari lalu

Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan berbicara dalam konferensi pers, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Tel Aviv, Israel, 15 Desember 2023. REUTERS/Violeta Santos Moura
Amerika Serikat Siap Jatuhkan Sanksi Baru ke Tehran Dampak Serangan Iran ke Israel

Pemerintah Amerika Serikat sedang berupaya menjatuhkan sanksi baru ke Iran sebagai bentuk balasan atas serangan Iran ke Israel pada akhir pekan lalu.


Sejarah FBI dan Apa Saja Tugas-tugasnya

1 hari lalu

Logo Biro Investigasi Federal terlihat di markas besar FBI di Washington, AS, 14 Juni 2018. REUTERS/Yuri Gripas
Sejarah FBI dan Apa Saja Tugas-tugasnya

FBI mengatakan bahwa pihaknya sudah membuka penyelidikan kriminal atas runtuhnya jembatan Baltimore.