TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah siswa tingkat SMA memenuhi halaman Gedung Juang 45, Cikini, Jakarta Pusat sebagai bagian dari perayaan HUT Proklamasi 17 Agustus. Hiasan atribut merah putih terpasang di gedung dan sekitarnya, pada Minggu, 20 Agustus 2017.
Para siswa lelaki serta beberapa perempuan mengenakan kemeja dan celana putih lengkap dengan peci ala Bung Karno. Sebagian dari 'Bung Karno cilik' ini terlihat berbicara pelan-pelan mengulangi isi pidato yang akan disampaikan di atas panggung.
Baca: Teks Proklamasi 17 Agustus 1945 Asli Disimpan BM Diah 49 Tahun
Pagi itu, mereka hendak berkompetisi dalam Lomba Pidato Bung Karno dan Paduan Suara yang digelar oleh Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan sebagai bagian dari HUT Proklamasi.
"Deg-degan banget!" ungkap Muhammad Waisul Mumtaz, salah satu peserta dari Pesantren Asshidiqiyyah Jakarta. Meski acara baru dimulai pukul sepuluh pagi, Waisul dan beberapa teman sekolahnya telah tiba di lokasi sejak pukul 8. "Biar lebih siap," kata dia.
Baca: Kisah Kurir Kemerdekaan Pengirim Kabar Proklamasi 1945
Salah satu peserta lomba pidato lainnya, Otto Xavier, tampak paling mencolok dari peserta lainnya. Tidak hanya mengenakan seragam putih dan peci hitam, siswa kelas 11 asal SMU Stella Maris, Tangerang, itu juga mengenakan jaket militer warna khaki khas Bung Karno lengkap dengan pin emas berbentuk garuda yang disematkan di dada kanannya. "Ini jaket jalan saya sendiri," kata Otto.
Seperti Waisul, Otto mengaku gugup menjelang gilirannya berpidato nanti. "Saya urutan ke-27, jadi takut jurinya udah bosen," Otto mengungkapkan sambil tertawa gugup.
Remaja berusia 17 tahun ini mengaku tidak ditunjuk oleh gurunya untuk berpartisipasi dalam lomba itu. "Saya mengajukan diri sendiri," kata Otto. Inisiatif tersebut, menurutnya, lahir bersamaan dengan meningkatnya jiwa nasionalis dalam dirinya setelah menyaksikan berbagai masalah yang terjadi di Indonesia. "Keretakan masyarakat saat Pilkada kemarin serta kasus (Freeport) di Papua membuat semangat nasional saya berkobar. Semakin ingin Indonesia bersatu"
Tak mau kalah dengan kaum adam, Nur Hilyatul Uyun, siswi Pesantren Asshidiyyah Jakarta ini ikut berpartisipasi menyuarakan ulang pidato Bung Karno. Gadis kelas 12 itu berseragam putih dengan peci dan jilbab hitam, serta kain merah putih yang diselipkan di bagian dadanya.
"Para pejabat harus menyelamatkan aset rakyat, jangan jadi pengkhianat menjual amanat!" seru Nur di atas panggung sambil mengepalkan tangannya yang disambut riuh dan tepuk tangan penonton. "Merdeka! Merdeka! Merdeka!".
Meski hanya latihan sehari, Nur, yang dapat giliran maju pertama tersebut tidak mengaku gugup sama sekali. "Alhamdulillah tenang. Saya menganggap enggak kenal semua, jadi enggak gugup," kata dia.
Dalam rangka memperingati hari kemerdekaan RI ke-72, DPP PDIP menggelar lomba pidato Bung Karno serta lomba paduan suara yang diikuti siswa tingkat SMA dan sederajat di Gedung Juang 45, Cikini pada Minggu, 20 Agustus 2017.
"Kita (DPP PDIP) memperingati HUT RI ke-72 dengan berbagai rangkaian kegiatan, ada lomba paduan suara dan pidato," kata Marinus Gea, Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, yang juga Ketua Panitia Pelaksanaan Acara Peringatan HUT RI ke-72 DPP PDI Perjuangan di lokasi.
Sekretaris Jenderal DPP PDIP, Hasto Kristiyanto, mengungkapkan acara ini bertujuan untuk menghargai jasa para pahlawan pendiri Indonesia. "Karena kita melihat bahwa hanya dengan api perjuangan serta rasa cinta kepada tanah air, maka bangsa ini bisa berdiri tegak mengatasi masalah-masalah yang dihadapi," kata Hasto.
Sebelumnya, pada Kamis, 17 Agustus 2017 kemarin, DPP PDI Perjuangan juga merayakan Hari Kemerdekaan Indonesia dengan menggelar upacara bendera serta serangkaian acara pesta rakyat yang diisi penampilan tari tradisional di Lenteng Agung, Jakarta Selatan. "Kemarin ada juga lomba-lomba Agustusan untuk rakyat. Pak SekJen juga sempat ikut lomba enggrang," kata Marinus.
Lomba Pidato Bung Karno dan Paduan Suara ini melibatkan siswa siswi SMA wilayah Jakarta, Banten, Bekasi, Depok, dan Bogor. Namun, Marinus berharap tahun depan seluruh siswa SMA tingkat Nasional dapat berpartisipasi dalam lomba berikutnya. "Tahun depan rencananya ada juga (lomba pidato) dan kita harapkan tingkatnya nasional," kata Marinus.
ZARA AMELIA