TEMPO.CO, Jakarta - Hingga saat ini, kebanyakan dari Anda mungkin masih mempercayai mitos-mitos seputar olahraga yang beredar. Di antaranya squat yang tidak baik untuk kesehatan lutut, angkat beban membuat otot lengan Anda terlihat menyeramkan dan masih banyak lagi. Padahal, mitos-mitos tersebut bisa jadi keliru.
Baca: Kabar Gembira, Olahraga Angkat Beban Bisa Meredakan Stres
Berikut beberapa mitos yang beredar di masyarakat yang terbukti tidak benar.
1. Kebanyakan orang lebih mempedulikan postur tubuh, ketimbang olahraga itu sendiri. Dada busung, bahu tegap agar terlihat gagah saat berolahraga justru tidak disarankan. Mengapa demikian?
Postur (posisi) demikian membatasi gerak bahu, sehingga tumpuannya ada di tulang belakang. Pertama, hal tersebut akan mengganggu pernapasan; rusuk dan diafragma menempel sehingga memaksa Anda untuk menghirup nafas melalui bahu, dada dan leher. Hasilnya, tubuh bagian atas menegang, otot mengencang dan napas tersengal-sengal – berujung pada stres.
2. Pengulangan dalam waktu lama baik untuk ketahanan, sementara pengulangan dalam waktu singkat baik untuk kekuatan. Faktanya, pengulangan yang dilakukan dalam waktu singkat meningkatkan keduanya, baik kekuatan maupun ketahanan. Melakukan aktivitas (olahraga) tertentu dengan intensitas rendah namun dilakukan berulang kali dapat meningkatkan ketahanan.
3. Angkat beban untuk otot, kardio untuk membakar lemak? Ingin menambah atau menurunkan berat badan, angkat beban akan mengubah bentuk fisik seseorang. Kunci untuk menurunkan berat badan adalah diet bukan kardio. Jika Anda memakan lebih banyak kalori daripada kalori yang dibakar; berat badan akan bertambah. Jika Anda memakan lebih sedikit kalori, maka berat badan akan berkurang.
4. Kardio lambat tidak efisien? Kardio lambat berarti olahraga aerobik tradisional seperti bersepeda atau jogging. Jika dilakukan secara benar, keduanya dapat meningkatkan aliran darah ke seluruh tubuh terutama jantung sekaligus mempercepat masa peneyembuhan.
“Untuk menjadi yang tercepat, hindari intensitas antara 65 hingga 95 persen untuk memaksimalkan usaha yang Anda lakukan; lakukan kurang dari 65 atau lebih dari 95 persen,” ujar Charlie Francis, pelari cepat OIimpiade sekaligus pelatih Ben Johnson.
5. Urat lutut tegang? Lakukan pemanasan. Memang masuk akal. Jika urat (otot) terasa tegang, lakukan pemanasan, otot akan mengendur. Pemanasan sebelum olahraga tidak menyelesaikan masalah sebenarnya. Otot lutut hanya akan menegang kembali. Umumnya, otot lutut mengencang karena tulang panggul tidak sejajar; saat tegang, otot lutut melindungi tulang panggul agar tidak cedera.
ESQUIRE | ESKANISA RAMADIANI