TEMPO.CO, Bekasi -Iklan Meikarta yang gencar dipasang pemilik proyek pembangunan kota Lippo Group di berbagai media menuai banyak pemesan. Masyarakat antusias memesan hingga hampir 100 ribu unit apartemen. CEO Meikarta Ketut Budi Wijaya mengaku tidak memiliki target pemasaran hingga akhir tahun nanti. "Ikuti pasar saja," ujar dia di Maxx Box Orange County, Cikarang, Jawa Barat, Kamis, 17 Agustus 2017.
Chief Marketing Officer (CMO) Lippo Homes Jopy Rusli mengatakan hingga 17 Agustus 2017, pemesan Meikarta sebanyak 99.300 unit. Meski begitu, Ketut mengatakan iklan di berbagai media hanya upaya untuk menggairahkan pasar. Ia membantah jor-joran berpromosi tapi unit apartemennya laris-manis lantaran tidak punya saingan. “Kami melalukan ini karena properti sedang lesu." Sektor properti, kata Ketut, sudah lesu sejak 2014.
Baca:
Kota Meikarta Diklaim Berada di Posisi Segitiga Emas
Dikelilingi Proyek Pemerintah, Lokasi Meikarta Dinilai Strategis
Menurut dia, iklan mampu membangkitkan permintaan terhadap properti. Iklan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk kembali berinvestasi di properti. Lippo Group mempromosikan Meikarta ke berbagai media, mulai dari baliho serta pusat perbelanjaan. Tak lupa, surat kabar, televisi, hingga situs berita online. Di surat kabar, misalnya, Meikarta bisa memasang iklan hingga lebih dari satu halaman penuh. Ketut yakin iklan ampuh mememicu sektor properti bergairah kembali.
Meikarta adalah kota baru yang akan dibangun setelah Jababeka, Delta Mas dan Suryacipta di wilayah Bekasi-Karawang. Luas kota yang dibangun sebesar 2.200 hektare atau setara dengan luas tiga kecamatan di perkotaan. Saat peluncuran Meikarta, lantai satu Maxx Box penuh dengan calon pembeli hingga ruang untuk berjalan pun begitu sedikit. Ketut mengatakan kondisi itu mencerminkan animo masyarakat yang tinggi terhadap Meikarta.
Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) sebelumnya sempat mengkritik promosi Meikarta yang begitu masif. Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi mengatakan promosi, iklan, dan pemasaran Meikarta yang begitu masif, terstruktur dan sistematis boleh jadi membius masyarakat konsumen untuk bertransaksi Meikarta.
Baca juga:
Dituding Tutup Jalan, Legislator Nurdin: Mereka Hanya ...
Warga: Jalan di Kayu Putih yang Ditembok Nurdin Itu Tanah ...
YLKI memprotes sebuah media masa cetak karena lebih dari 30 persennya berisi iklan Meikarta. "Lima halaman penuh dari media cetak bersangkutan." Tulus menyampaikan dalam keterangan tertulis, 8 Agustus 2017.
Wahana Lingkungan Hidup Jawa Barat (Walhi Jabar) menyatakan pembangunan kota Meikarta tidak ada dalam rencana tata ruang dan wilayah termasuk dalam lampiran peta rencana wilayah. Direktur Eksekutif Walhi Jawa Barat Dadan Ramdan mengatakan, rencana proyek itu nihil dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Jawa Barat 2009-2029 dan RTRW Kabupaten Bekasi tahun 2011-2031.
"Walhi Jawa Barat tidak setuju dengan pembangunan kota Meikarta dan meminta Pemerintah Kabupaten Bekasi dan Pemprov Jawa Barat menghentikan rencana pembangunan," kata Dadan, Sabtu, 19 Agustus 2017. Ia juga meminta Pemerintah Bekasi dan Jawa Barat mengaudit perizinan pembangunan kota baru itu.
VINDRY FLORENTIN | ANWAR SISWADI