TEMPO.CO, Jakarta - Pedagang kaki lima di sekitar Stasiun Tanah Abang tetap menduduki trotoar, meski Pemerintah DKI Jakarta terus melakukan penertiban. Untuk mencegah hal itu kembali, Wali Kota Jakarta Pusat Mangara Pardede mengatakan telah menyiapkan strategi baru penertiban.
Strategi itu adalah menyiapkan petugas jaga di sepanjang trotoar di kawasan Stasiun Tanah Abang. Petugas akan ditempatkan di setiap jarak 10 meter.
Petugas terdiri atas anggota Satuan Polisi Pamong Praja dan Dinas Perhubungan. Sebelumnya, untuk menertibkan kawasan Tanah Abang, Pemerintah Kota Jakarta Pusat hanya melakukan pemeriksaan selama dua kali dalam sehari.
Baca juga: PKL Kembali Ramai di Tanah Abang, Djarot: Ada Modusnya
Sayangnya, langkah itu tidak efektif karena para pedagang tetap berjualan di trotoar ketika jeda pemeriksaan. "Kalau itu tertib (dengan pola baru), tidak perlu melakukan penertiban lagi," kata Mangara di Jakarta, Selasa, 22 Agustus 2017.
Menurut Mangara, ramainya penumpang kereta di Stasiun Tanah Abang menjadi daya tarik munculnya pedagang kaki lima. Selain itu, kebutuhan fasilitas perdagangan di Pasar Tanah Abang tidak memadai sehingga orang berjualan di trotoar. "Banyaknya penumpang Stasiun Tanah Abang menarik perhatian PKL (pedagang kaki lima)," ujarnya.
M. YUSUF MANURUNG