Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Nutrisi yang Tepat untuk Adik Bayi di 1000 Hari Pertamanya

image-gnews
Ilustrasi pria tua menggendong bayi. shutterstock.com
Ilustrasi pria tua menggendong bayi. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Dokter spesialis anak dari Rumah Sakit Anak & Bunda Harapan Kita, Ariani Dewi Widodo, mengatakan kampanye 1000 hari pertama kehidupan sangat gencar digalakkan karena merupakan salah satu cara mengoptimalkan tumbuh kembang bayi sejak dari kandungan. Utamanya dalam hal optimlisasai nutrisi.

"Untuk setiap tahapan tumbuh kembang, dibutuhkan kalori yang cukup," kata Ariani dalam diskusi Forum Ngobras di Jakarta, Senin,pekan silam.

Karena itu, Ariani melanjutkan, untuk memenuhi kebutuhan kalori yang spesifik, orangtua tidak boleh sembarangan memberikan makanan pada bayi. "Prinsipnya makanan yang diberikan harus dapat memenuhi kebutuhan zat gizi yang diperlukan".

Ariani mencontohkan, misalnya untuk usia 0-6 bulan, kebutuhan gizi didapatkan hanya dari ASI saja "Kecuali ibu tidak memungkinkan memberikan ASI," ujarnya.

Setelah lepas dari ASI, pemberian susu sebagai tambahan makanan boleh diberikan. "Susu mengandung komponen nutrisi yang sangat penting untuk memenuhi kebutuhan gizi anak karena mengandung berbagai zat gizi penting," kata dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Ariani, susu tak hanya untuk pertumbuhan saja, namun mengandung banyak mikronutrien yang penting untuk meningkatkan daya tahan tubuh anak. "Susu kaya akan kalsium, magnesium, selenium, riboflavin (vitamin B2), Vitamin B12 dan asam pantothenat (vitamin B5)".

Selain itu, Ariani melanjutkan, banyak penelitian manfaat susu baik untuk orang dewasa maupun anak dan bayi. Berdasarkan 324 penelitian sebelumnya, susu dapat menurunkan risiko jantung dan stroke sampai 20 persen. Hal ini karena kalori pada susu adalah kalori yang sehat, apalagi susu yang rendah lemak. "Penelitian lain menunjukkan, susu lebih baik daripada sport drink atau cairan elektrolit untuk mengembalikan kekuatan otot pada atlet," ujarnya.

AFRILIA SURYANIS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Dampak Buruk Kecanduan Menonton TV Digital Bagi Balita

6 November 2022

Wanita paruh baya atau emak-emak tampak di video sedang terbawa emosi saat menonton televisi.
Mengenal Dampak Buruk Kecanduan Menonton TV Digital Bagi Balita

Televisi telah menjadi hiburan bagi kebanyakan manusia modern. Bagi balita, dampak buruk apa yang bisa ditimbulkan dari menonton TV Digital ?


8 Gejala Autisme yang Tercermin dari Perilaku Bayi

3 April 2019

Ilustrasi terapi untuk anak/autisme. Shutterstock
8 Gejala Autisme yang Tercermin dari Perilaku Bayi

Autisme bukan kelainan, melainkan keterbatasan seseorang dalam berkomunikasi dan bersosialisasi.


Perubahan Iklim Mempengaruhi Kesehatan Jantung Bayi

4 Februari 2019

Ilustrasi bayi. Pixabay.com
Perubahan Iklim Mempengaruhi Kesehatan Jantung Bayi

Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa bayi yang baru lahir rentan alami gangguan kesehatan jantung akibat perubahan iklim


Kembangkan Kemampuan Bicara Anak Melalui Gerak Ritmis

24 Januari 2019

Ilustrasi ayah dan ibu mengobrol dengan balita. shutterstock.com
Kembangkan Kemampuan Bicara Anak Melalui Gerak Ritmis

Gerakan ritmis pada anak bisa membantu mengembangkan kemampuan berbicara pada anak usia dini.


Bayi Gumoh Berlebihan, Jangan Sepelekan, Segera Periksa ke Dokter

15 November 2018

Bayi Gumoh. youtube.com
Bayi Gumoh Berlebihan, Jangan Sepelekan, Segera Periksa ke Dokter

Salah satu gangguan pencernaan yang sering terjadi pada bayi usia 0-12 bulan adalah gumoh. Gumoh bukan muntah yang diawali mual dan penuh di perut.


Anak Belum Bisa Berenang, Kenalkan Dulu Akuarobik

11 November 2018

Anggota WET Indonesia memperagakan gerakan akuarobik menggunakan pelampung yang dinamakan noodle. TEMPO | Dwi Nur Santi
Anak Belum Bisa Berenang, Kenalkan Dulu Akuarobik

Ketimbang memaksakan anak belajar berenang, ada baiknya orang tua memperkenalkan anak pada olahraga akuarobik atau aerobik air.


Tanda Bayi Memiliki Kulit Sensitif atau Tidak, Perhatikan Pipinya

6 November 2018

ilustrasi telinga bayi (pixabay.com)
Tanda Bayi Memiliki Kulit Sensitif atau Tidak, Perhatikan Pipinya

Banyak ibu mengira kulit bayi menjadi sensitif jika terkena air susu ibu atau ASI saat menyusui, terutama di daerah pipi


Ibu, Jangan Lupa Berikan Anak Imunisasi demi Kesehatannya

1 November 2018

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
Ibu, Jangan Lupa Berikan Anak Imunisasi demi Kesehatannya

Imunisasi adalah prosedur penting untuk mencegah anak terkena infeksi penyakit sejak usia dini.


Bayi Poppy Bunga Terkena Infeksi Usus, Apa Gejalanya

19 Oktober 2018

Poppy Bunga usai melahirkan anak keduanya. (Seno/Tabloidbintang.com)
Bayi Poppy Bunga Terkena Infeksi Usus, Apa Gejalanya

Poppy Bunga menceritakan infeksi usus yang terjadi kepada anak keduanya saat berusia 2 minggu, dan baru ketahuan di usia 1,5 bulan.


Bayi di NTT Rajin Minum Susu tapi Stunting Tinggi, Ada yang Salah

17 Oktober 2018

ilustrasi susu (pixabay.com)
Bayi di NTT Rajin Minum Susu tapi Stunting Tinggi, Ada yang Salah

Kontroversi susu kenal manis, apakah termasuk produk susu atau bukan memiliki implikasi yang panjang sampai ke masalah stunting.