TEMPO.CO, Surakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyatakan tetap akan melanjutkan proyek pengerukan Pelabuhan Tanjung Mas Semarang, meski Direktur Jenderal Perhubungan Laut Antonius Tonny Budiono terjerat operasi tangkap tangan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Budi belum menemukan adanya penyimpangan dalam proses tender proyek tersebut.
Menurut Budi, yang mengutip pengakuan Tonny Budiono, bahwa tidak ada yang salah dengan pelaksanaan tender proyek dan ia lalu menerima uang yang merupakan ucapan terima kasih. “Tapi ucapan terima kasih yang diberikan kakehan (kebanyakan)," ujar Menhub Budi seraya berseloroh, saat ditemui di Balai Kota Surakarta, Jumat, 25 Agustus 2017.
Baca juga: Menhub Budi Karya Pastikan Proyek yang Terkait OTT Berlanjut
Pada operasi tangkap tangan Rabu lalu, KPK menetapkan Tonny sebagai tersangka terkait dengan pengerjaan pengerukan Pelabuhan Tanjung Mas Semarang. Ia diduga menerima suap dari Adiputra Kurniawan selaku Komisaris PT Adhiguna Keruktama.
Dari operasi tersebut, penyidik menemukan empat kartu anjungan tunai mandiri (ATM) berisi uang. Salah satunya ATM Mandiri senilai Rp 1,174 miliar sehingga total temuan hingga saat ini mencapai Rp 20,74 miliar.
Budi menjelaskan, proses lelang tender proyek itu sudah dilakukan sesuai prosedur melalui lelang elektronik.
Meski demikian, Budi Karya Sumadi berjanji melakukan kajian ulang terhadap proyek tersebut, termasuk proyek-proyek lain yang saat ini tengah dilakukan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut. "Kejadian ini akan menjadi momentum untuk memperkuat pengawasan," katanya.
AHMAD RAFIQ
Catatan:
Judul dan isi artikel di atas telah diubah pada Jumat, 25 Agustus 2017 pukul 21.12 setelah ada penjelasan tambahan dari Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.