TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati hari ini diundang berbagi pandangan dalam Workshop Nasional Perempuan Legislatif, Eksekutif, dan Perempuan Partai Golkar. Dalam kesempatan tersebut Sri Mulyani menyampaikan tentang peran partai politik hingga anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk mewujudkan tujuan nasional.
"Karena ibu-ibu sekalian masuk sebagai tokoh partai politik jadi masuk dalam bagian pembicaraan hari ini," ujar Sri Mulyani di Hotel Sultan, Jakarta, Ahad, 27 Agustus 2017.
Sri Mulyani membagi pemaparannya dalam sejumlah poin, yaitu tentang tujuan kemerdekaan dan cita-cita nasional, APBN sebagai instrumen fiskal dalam pencapaian cita-cita nasional, peran partai politik, pembiayaan yang ideal atas peran dan tugas partai politik, serta peran APBN dalam meningkatkan keterwakilan perempuan.
Sri Mulyani mengatakan pembangunan Indonesia harus dilakukan sesuai dengan tujuan didirikannya negara ini, yaitu dilakukan secara kesatuan, bahkan memiliki keberpihakan seperti membangun dari pinggiran. "Indonesia bukan hanya Jakarta atau Jawa sentris."
Sri Mulyani menuturkan APBN sebagai instrumen untuk mencapai tujuan kemerdekaan tersebut merupakan kebijakan yang dibahas bersama antara pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat. Seperti diketahui dalam Rancangan APBN 2018, misalnya, pemerintah menganggarkan belanja hingga mencapai Rp 2.204,4 triliun. "Pertanyaan yang muncul Rp 2.204 triliun itu akan dipakai untuk apa, waktu kita bahas dan menetapkan kita perlu mengingat bahwa kita memegang estafet kepemimpinan," ucapnya.
Sri Mulyani menjelaskan, belanja tersebut digunakan untuk berbagai kebutuhan bangsa, seperti pendidikan, kesehatan, bantuan sosial keluarga miskin, pembangunan infrastruktur, hingga subsidi energi seperti listrik dan LPG. "Apa yang kita bersama lakukan dan putuskan sekarang akan membuat republik ini mendekati tujuan kita menjadi negara yang merdeka, berdaulat, adil, dan makmur, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan membangun keadilan sosial."
GHOIDA RAHMAH