TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah menetapkan anggaran infrastruktur Rp 409 triliun dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (R-APBN) 2018. Jumlah ini naik 2 persen dibanding anggaran dalam APBN Perubahan (APBN-P) tahun ini. Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan peningkatan anggaran infrastruktur sejalan dengan upaya pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih adil dan berkelanjutan.
Baca: Reaksi DPR Menanggapi Rencana Dana Haji untuk Proyek Infrastruktur
"Peran infrastruktur diarahkan agar tidak hanya pada pemenuhan layanan dasar masyarakat, tetapi juga mendorong perbaikan konektivitas, distribusi logistik, transportasi, dan elektrifikasi," kata Sri Mulyani dalam rapat paripurna di gedung DPR, Jakarta, Kamis, 31 Agustus 2017.
Sri Mulyani mengatakan pembangunan infrastruktur penting untuk meningkatkan pemerataan antarwilayah. Tidak hanya itu, infrastruktur dapat meningkatkan daya saing global.
Baca: Menteri Basuki: Pembangunan Infrastruktur Ibarat Rock and Roll
"Pembangunan infrastruktur sangat penting untuk mengatasi ketertinggalan (gap) pembangunan infrastruktur dari negara-negara di kawasan," kata Sri Mulyani.
Pembangunan infrastruktur khususnya di sektor transportasi diharapkan dapat meningkatkan efisiensi ekonomi dan menekan disparitas harga barang antardaerah. Sri Mulyani menuturkan, anggaran infrastruktur akan dimanfaatkan antara lain untuk membangun jalan sepanjang 856 kilometer dan 25 kilometer ruas jalan tol.
Menurut Sri Mulyani, dana juga akan dialirkan untuk pembangunan jalur kereta api sepanjang 639 kilometer dan pembangunan bandara baru di 15 lokasi. Di sektor pangan, dana infrastruktur akan digunakan untuk membangun irigasi sepanjang 781 kilometer dan pembangunan bendungan sebanyak 47 unit. Selain itu, pemerintah akan membangun 7.062 unit perumahan, pembangunan dan peningkatan kualitas rumah swadaya untuk 180 ribu unit rumah, serta pembangunan sanitasi air limbah untuk 853 ribu keluarga.
Dana infrastruktur juga akan digunakan untuk mendukung pencapaian rasio elektrifikasi sebesar 95,15 persen.
VINDRY FLORENTIN