TEMPO.CO, Jakarta - Petugas keamanan di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, menangkap pencuri spesialis tas di dalam tempat ibadah dan stasiun. Yusuf, 43 tahun, tertangkap basah saat melakukan pencurian atas sebuah tas seorang wanita di musalah sebelah selatan Stasiun Gambir pagi tadi, Jumat, 1 September 2017.
Komandan Regu Polisi Khusus Kereta Api Stasiun Gambir Patri Klowor pun mengungkap modus pencurian tas yang kerap terjadi di Stasiun Gambir. Modusnya, pelaku menukar tas korban dengan tas miliknya. "Biasanya menggeser tas perlahan lalu menukarnya," kata Klowor di Stasiun Gambir.
Menurut Klowor, cara seperti itu dianggap paling tepat dilakukan oleh para pelaku. Jika ketahuan korbannya, pelaku akan berpura-pura bahwa tasnya tertukar.
Maka ia mengimbau para pengguna jasa kereta api berhati-hati dengan modus pencurian seperti ini. Selain di tempat ibadah di stasiun, pelaku juga kerap beroperasi di dalam kereta. Setiap beroperasi, mereka akan berkamuplase sesuai tempat sasarannya. "Kalau di tempat ibadah, mereka berpura-pura mau salat."
Yusuf sudah dicurigai sejak sekitar pukul 04.00 WIB karena terlihat berjalan mondar-mandir di stasiun. "Pelaku beraksi pas korbanya salat subuh," kata Klowor. Setelah ditangkap, petugas membuka baju tersangka dan memasangkan kalung bertuliskan "Saya Pelaku Pencurian" sebelum menyerahkan dia kepada polisi di Polsek Gambir.
Yusuf dihukum berjalan jongkok sekitar pukul 10.00. Pelaku langsung menjadi perhatian penumpang kereta yang berada di lantai dasar Stasiun Gambir. "Hafalin ini pelaku yang sering mencuri tas di musalah," ujar Klowor kepada penumpang yang melihat Yusuf.
Kepala Pos Polisi Gambir Inspektur Dua Dahroni mengatakan, pencurian tas memang sering terjadi di kawasan musalah, masjid, dan kereta di kawasan Stasiun Gambir. Pelaku kadang mengenakan baju koko untuk kamuflkase. "Hati-hati saja. Mereka modusnya macam-macam," ujarnya.
IMAM HAMDI