TEMPO.CO, Cikarang - Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan, Sugihardjo, memprediksi volume kendaraan mencapai 97 ribu unit pada arus balik Idul Adha 1438 Hijriah. "Karena itu, beberapa hal dipersiapkan," kata Sugihardjo ketika memantau arus balik di pintu tol Cikarang Utama, Cikarang, 3 September 2017.
Sugihardjo menyebutkan setidaknya ada tiga skenario yang bakal diterapkan di Cikarang Utama untuk mengantisipasi lonjakan arus balik tersebut. Skenario pertama, yaitu mengoptimalkan seluruh gardu layanan. Terdapat 31 gardu, saat ini sudah dibuka 28 gardu.
Tiga gardu sebagai cadangan yang akan dibuka jika kepadatan terjadi. Jika 31 gardu telah dibuka dengan ditambah petugas yang membantu, masih terjadi antrian kendaraan yang panjang, maka kendaraan dialihkan tidak keluar di Cikarang Utama, melainkan gerbang tol lain.
Skenario tiga, kalau masih padat juga, mereka sudah bayar transaksi, tapi masih terjadi antrian karena terjadi penyempitan lajur pertemuan kendaraan, maka diberlakukan lawan arus atau contraflow agar volume sama. "Puncak kemacetan diperkirakan akan terjadi sore hari, pukul empat," kata Direktur Operasional PT Jasa Marga, Subakti Syukur.
Selain di Cikarang, Kemenhub juga fokus mengendalikan arus balik di Cikopo. "Sebagaimana diketahui, arus masuk ke gerbang Cikampek ini terdiri dari utara di Cipali dan dari selatan di Cipularang. Masing-masing ada dua lajur," kata Sugihardjo. Kendaraan masuk di KM 66 ada tiga lajur, terjadi penyempitan dari empat lajur.
Penyempitan lajur tersebut, akan diantisipasi oleh Jasa Marga dengan membuat contraflow di KM 66 sampai KM 33. "Jadi tambah satu lajur jadi tetap empat, sehingga tidak ada terjadi penyempitan," kata Sugihardjo. Selain itu, diberlakukannya contraflow juga untuk menghindari kemacetan di rest area KM 57.
Kegiatan pembangunan light rail transit juga diberhentikan selama masa arus balik. Ditambah dengan surat edaran yang melarang truk melintasi jalur arus balik, Sugihardjo yakin arus balik Idul Adha akan terkendali.
HENDARTYO HANGGI