TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pertanian mencatat 64 ribu hektare lahan pertanian di seluruh Indonesia terserang hama. Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan jumlah lahan yang terserang hama mencapai 0,4 persen dari 13 juta hektare lahan pertanian.
"Masih jauh di bawah ambang batas toleransi serangan hama, yakni 5 persen dari luas lahan," katanya seusai rapat koordinasi antisipasi hama dan penyakit tanaman serta dampak perubahan iklim di gedung Kementerian Pertanian, Jakarta, Senin, 4 September 2017.
Simak: Pemerintah Berencana Perluas Lahan Pertanian Garam
Amran menjelaskan, Kementerian telah melakukan tindakan pencegahan serangan hama wereng, tikus, dan sebagainya. Ia menuturkan, berdasarkan catatan Kementerian Pertanian periode Januari-Agustus 2017, telah terjadi serangan wereng batang cokelat (WBC) tingkat sedang di lahan seluas 4.716 hektare, berat 2.025 hektare, dan puso 1.636 hektare.
Sedangkan pada 2016, luas serangan WBC sedang terjadi di 2.058 hektare, berat 224 hektare, dan puso 154 hektare. "Kami fokus pada pencegahan sebelum diserang. Kami mengenal hama dengan baik," ujarnya.
Selain itu, sejak Oktober 2016-Agustus 2017, pemerintah bisa menambah luas lahan pertanian 792.245 hektare. Menurut Amran, surplus lahan pertanian tersebut membuat serangan hama tidak terlalu berpengaruh terhadap pertanian. "Hama memang sulit dihilangkan 100 persen," ucapnya.
Amran menambahkan, dari 64 hektare yang terkena serangan hama, tidak seluruh tanaman pertanian mengalami kesusakan. Selain itu, bagi petani yang lahannya terkena serangan hama, pemerintah akan memberikan asuransi.
"Mereka hanya mengeluarkan Rp 36 ribu. Sisanya pemerintah yang bayar. Asuransi untuk petani merupakan asuransi pertama dalam sejarah di Indonesia," kata Pemimpin Kementerian Pertanian itu.
IMAM HAMDI