Kondisi dingin memicu kesakitan karena ia menderita anemia sel sabit (penyakit kelainan darah yang bersifat turunan) dan hanya punya handuk basah untuk menghangatkan tubuhnya. Ia mencoba meminta bantuan ke layanan darurat dan media sosial, tapi gagal.
Frank lalu mengaktifkan Siri, asisten virtual dari Apple, di ponselnya untuk membantu menghubungi petugas pantai (coast guard). Setelah menelepon helikopter datang keesokan harinya, tapi hanya dapat mengangkut orang lanjut usia karena begitu banyak orang yang butuh bantuan.
Baca: Dikecam, Gereja Besar Akhirnya Tampung Pengungsi Badai Harvey
Ibu Frank, Tameko Frank, mengatakan ia punya anak yang sedang sakit, tapi tetap tidak terangkut. Frank mencoba lagi menelepon petugas bantuan, kali ini helikopter mengangkutnya dan membawanya ke rumah sakit. Gadis itu sempat ditangani tiga dokter dari rumah sakit berbeda dan dia keluar dari rumah sakit pekan lalu.
Sayangnya, keluarga Frank belum bisa kembali ke rumah dan kini tinggal di hotel. Keluarga Frank menjadi salah satu dari ratusan ribu orang yang terdampak banjir setelah badai Harvey melanda permukiman di tenggara Texas dan Louisiana.
Baca: Harga Minyak Mentah Terus Turun di Tengah Badai Harvey
Simak artikel lainnya tentang Badai Harvey hanya di kanal Tekno Tempo.co.
ANTARA