TEMPO.CO, Jakarta - PT Agung Podomoro Land, selaku pemilik Lindeteves Trade Center (LTC) Glodok, membangun satu pusat perbelanjaan lagi di sekitar kawasan perbelanjaan Glodok, Jakarta Barat. Hal tersebut berbeda dengan pusat barang elektronik di Pasar Glodok, yang sepi pembeli.
"Yang ramai di media sosial kalau Glodok sepi, itu hanya yang di daerah Glodok City. Kalau di LTC Glodok, jumlahnya (pengunjung) stabil," ujar Alex Suharly Pengawas Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun (P3SRS) LTC Glodok saat jumpa wartawan di Fave Hotel, Jakarta, 5 September 2017.
Simak: Bisnis Online Marak, Toko Glodok Diklaim Tetap Jadi Favorit
Ia menjelaskan LTC yang sudah beroperasi sejak 2006 memiliki luas lahan 2,6 Hektar dan terdiri dari enam lantai. LTC memiliki 3.000 kios yang sudah terisi, sehingga dibutuhkan gedung baru untuk menampung pedagang baru.
"Sehari itu ada 8 ribu - 9 ribu unit motor yang parkir dan 7 ribu - 8 ribu mobil. Jumlah pengunjung sehari rata-rata juga 50 ribu," ujar Alex membantah isu kawasan perbelanjaan Glodok sepi pembeli.
Ia menambahkan gedung Harco Glodok, yang saat ini dibangun dan letaknya bersebelahan dengan LTC Glodok, baru akan dibuka Januari 2018. Hingga saat ini sudah 70 persen toko yang terisi dan 30 persen di antaranya sudah dilakukan serah terima. "Total ada 7 lantai yang fungsinya komersil," ujarnya.
Baca juga: Bisnis Retail Lesu, Omzet Pedagang di Glodok Tergerus
Alex mengatakan, penyebab ILC Glodok ramai pengunjung disebabkan barang-barang yang dijual terbilang lengkap dibanding tempat lain. Sepinya kompetitor pusat perbelanjaan yang menjual alat-alat perkakas pabrik dan industri juga menjadi penyebab lainnya. "Kita memang tidak utamakan di online, karena yang dijual barang-barang berat. Mahal ongkos kirimnya kalau dijual melalui online," ujarnya.
M JULNIS FIRMANSYAH