TEMPO.CO, Jakarta - Dokter Kukuh Subekti, yang menangani Wali Kota Pekalongan, Jawa Tengah, Achmad Alf Arslan Djunaid, memperkirakan kepala daerah yang wafat pada Kamis, 7 September 2017 itu, meninggal karena dua sebab, yakni kemungkinan terjadi sumbatan di jantung koroner atau sumbatan pada pembuluh darah di otak.
"Kalau meninggal mendadak, kemungkinannya dua itu," kata dokter yang turut terlibat menangani Alf ketika di rumah sakit itu.
Baca:
Kepanikan Sebelum Wali Kota Pekalongan Wafat
Sebelum Meninggal Wali Kota Pekalongan Sempat Janji ...
Alex, sapaan Alf, disebut-sebut meninggal karena kelelahan. Namun, menurut Kukuh, penyebab meninggalnya Alex bukan karena itu. "Dari penelitian, kelelahan bukanlah penyebab kematian," ujarnya.
Sehari sebelumnya, Alex baru saja melakukan perjalanan dinas ke Kota Makassar. Dia diduga kelelahan lalu terjatuh di kamar rumahnya. Alex dilarikan ke rumah sakit sekitar pukul 13.00.
Pegawai kantor Wali Kota Pekalongan pun panik. Tak lama setelah Alex jatuh, seorang pegawai perempuan berlari kecil sambil menempelkan telepon genggam di telinganya. Wajahnya tampak cemas. Ia panik. Beberapa kali dia menyebut Pak Alex dalam pembicaraan telepon. Ia lalu memanggil pegawai lain untuk mengantarkannya ke Rumah Sakit Umum Daerah Bendan, Pekalongan. "Ayo, Pak Alex dibawa dengan ambulans ke rumah sakit," kata pegawai perempuan itu. Keduanya lalu bergegas keluar kompleks Balai Kota Pekalongan.
Baca juga:
Ada 1.200 Pilot Menganggur Karena Kompetensi, Apa ...
Kiai Minta Megawati Dukung Syaifullah Yusuf di Pilgub ...
Dua jam setelahnya, tersiar kabar wali kota yang baru menjabat 1,5 tahun itu meninggal sekitar pukul 15.30. "Innalillahi wa innailaihi roji’un, telah meninggal dunia Wali Kota Pekalongan Achmad Alf Arslan Djunaid," demikian pesan yang menyebar di aplikasi WhatsApp.
Sore itu juga, jenazah Alex dibawa ke rumah duka di Jalan Toba, Kelurahan Kauman, Kecamatan Pekalongan Timur. Ratusan pelayat berbondong-bondong datang memberi penghormatan terakhir kepada orang nomor satu di kota itu. Tak sedikit yang menangisi kepergiannya.
MUHAMMAD IRSYAM FAIZ