TEMPO.CO, Tangerang - Puluhan dari 200-an orang narapidana yang mendekam di Blok B Lembaga Pemasyarakatan Pemuda Kelas 2A mengamuk pada Jumat, 8 September 2017, pukul 21.00 WIB.
Mereka berteriak-teriak memanggil petugas agar seorang napi tidak dipindahkan ke Lapas kelas I Dewasa Tangerang. Lantas melempari Lapas menggunakan batu, sehingga pintu kaca penjagaan pecah. Para napi juga menggoyang-goyang pagar besi.
Baca: Bupati Tangerang Belum Tahu Ciangir Bakal Dijadikan Lapas
Insiden itu terjadi disela-sela pemindahan puluhan napi dari Lapas Pemuda ke Lapas Dewasa kelas 1A di jalan Veteran Kota Tangerang.
Kepala Kepolisian Sektor Benteng Komisaris Ewo Samono mengatakan kejadian itu bermula pada jam 20.00. Rencananya ada 22 orang napi yang hendak dipindahkan secara bertahap.
"Ketika tujuh orang napi dipindahkan , sekitar 200 Napi di Blok B menggoyang-goyang pintu sel Blok B. Mereka meminta petugas LP agar napi Ahmad Satiri alias Gajul tidak dipindahkan," kata Ewo.
Gajul adalah napi narkoba. Sebelumnya, Gajul ditahan di Kepolisian Resot Tangerang Selatan. Karena situasi ricuh, ujar Ewo, Kepala Lapas Pemuda Kelas 2 Muji pun mengembalikan Gajul yang sudah telanjur terlanjur diangkut ke blok.
"Seketika situasi kondusif, pintu besi yang dirusak saat itu juga sudah dilaksanakan, napi penghuni Blok B kembali masuk Kamar," ujar Ewo.
Sedangkan pengiriman 12 napi ke Lapas Dewasa kelas 1, ujar Ewo, tetap dilanjutkan karena dengan pertimbangan bahwa 12 orang napi tersebut tidak bermasalah dan bukan merupakan tokoh napi (tamping).
Baca juga: Napi Lapas Kerobokan Ngamuk, Polisi Nyaris Ditikam
Meski situasi kondusif, kata Ewo, polisi tetap bersiaga di Lapas Pemuda hingga Sabtu pagi, 9 September 2017. Sebanyak 57 orang personil dari Polsek Benteng dan lima anggota TNI dari Komando Rayon Militer siaga di tempat.
AYU CIPTA