Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pernah Terkena Serangan Jantung, Hindari Olahraga Kompetisi

image-gnews
Yayasan Jantung Sehat memperingati Hari Jantung Sedunia di Plaza Selatan Gelora Bung Karno, Jakarta, 25 September 2016. dok.TEMPO
Yayasan Jantung Sehat memperingati Hari Jantung Sedunia di Plaza Selatan Gelora Bung Karno, Jakarta, 25 September 2016. dok.TEMPO
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Deputi Komunikasi Informasi dam Edukasi Yayasan Jantung Sehat Siska Suridanda Danny mengatakan sebaiknya orang-orang yang pernah mengalami serangan jantung menghindari olahraga yang kompetitif. “Sebaiknya hindari kegiatan kompetitif seperti futsal, basket, tenis,” katanya pada Konferensi pers Peringatakan Hari Jantung Sedunia 2017 di Kantor Yayasan Jantung Sehat, Menteng Jakarta Kamis 14 September 2017.

Siska mengatakan olahraga kompetisi akan membuat tubuh memproduksi hormon adrenalin. Sebaliknya, bila olahraga yang tidak memacu kompetisi akan memproduksi hormon endorfin. Siska mengatakan hormon adrenalin memacu aktivitas jantung dan menyempitkan pembuluh darah kulit dan kelenjar mukosa sehingga tekanan darah meningkat. Hal itu pun dapat menaikkan kadar gula darah. "Fungsi lainnya bisa menstimulasi otak untuk waswas dan siaga bahkan stres. Hal itu tidak baik untuk yang pernah sakit jantung," kata Siska.

Menurut Siska, lebih baik kegiatan olah tubuh yang digunakan orang yang sudah pernah terkena serangan jantung adalah yang memberikan dampak kecil. “Yang disarankan itu senam, jalan atau jogging, dan renang,” katanya.

Dari segi waktu, ia pun menyarankan untuk melakukan kegiatan olahraga selama 150 menit perminggu. “Standarnya sih 150 menit, tapi intinya semua sesuai kemampuan masing masing,” kata Siska. Baca: 7 Kunci Mencegah Penyakit Jantung dan Stroke

Dunia akan memperingati Hari Jantung Sedunia pada 29 September. Perayaan yang berlangsung sejak 2000 atas inisiatif World Heart Federation pada tahun ini mengambil tema ‘Share Your Power – Detak Jantung Sehat untuk Negeri’.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Yayasan Jantung Indonesia mengajak masyarakat Indonesia unjuk kekuatan dalam menjaga jantung sehat dan melakukan pencegahan serangan penyakit kardiovaskuler. Ketua Umum Yayasan Jantung Indonesia Syahlina Zuhal mengatakan sampai saat ini, penyakit kardiovaskuler dan stroke tetap menduduki peringkat pertama dalam penyebab kematian masyarakat di seluruh dunia. “Kami kembali mengajak masyarakat untuk meningkatkan kepedulian kepada kesehatan jantungnya, lalu menginspirasi orang-orang di sekitarnya untuk bersama-sama menjaga kesehatan jantung agar terhindar dari penyakit kardiovaskuler,” Syahlina.

Data Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada 2005 menyebutkan, 30 persen dari total kematian di dunia disebabkan oleh peyakit kardiovaskuler. Jumlahnya mencapai 17,5 juta kematian dari 58 juta kematian di dunia. Dari seluruh angka itu, penyebab kematian terbagi menjadi serangan jantung (7,6 juta orang), stroke (5,7 juta orang), dan selebihnya disebabkan oleh penyakit jantung dan pembuluh darah (4,2 juta orang). Menurut prediksi dari WHO, jumlah kematian akibat penyakit kardiovaskuler ini akan terus meningkat sampai tahun 2030, dan mencapai diperkirakan mencapai 23,6 juta orang di dunia. Baca: Enam Bulan Sebelum Serangan jantung, Tubuh Sudah Memberikan Tanda

Syahlina mengatakan kabar baik dari data itu adalah setidaknya 80 persen dari penyakit kardiovaskuler dapat dicegah dengan menjalani gaya hidup sehat sejak awal. Sesuai tema “Share the Power – Detak Jantung Sehat untuk Negeri”, pencegahan berfokus pada gaya hidup sehat dalam bentuk Fuel Your Heart (Penerapan pola makan dan minum yang sehat), Move Your Heart (aktif bergerak dan berolahraga), dan Love Your Heart (berhenti merokok).

MITRA TARIGAN

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pola Tidur Baik Bantu Kurangi Risiko Penyakit Jantung dan Stroke

20 jam lalu

Ilustrasi wanita menggunakan penutup mata saat tidur. Foto: Freepik.com/senivpetro
Pola Tidur Baik Bantu Kurangi Risiko Penyakit Jantung dan Stroke

Pola tidur yang sehat dapat membantu meningkatkan kesehatan tubuh secara keseluruhan.


Benarkah Tidur di Lantai atau dengan Kipas Angin Sebabkan Paru-paru Basah?

7 hari lalu

Sejumlah anggota ormas dari BPPKB tidur di lantai  saat menunggu pendataan setelah diamankan oleh tim pemburu preman Polres Jakarta Barat (21/9).  Tempo/Aditia Noviansyah
Benarkah Tidur di Lantai atau dengan Kipas Angin Sebabkan Paru-paru Basah?

Dokter meluruskan beberapa mitos seputar paru-paru basah, termasuk yang mengaitkan kebiasaan tidur di lantai dan kipas angin menghadap badan.


Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

8 hari lalu

Ilustrasi kanker (pixabay.com)
Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.


Gejala Penyakit Jantung yang Biasa Muncul saat Bangun Tidur

15 hari lalu

ilustrasi jantung (pixabay.com)
Gejala Penyakit Jantung yang Biasa Muncul saat Bangun Tidur

Penelitian baru-baru ini menemukan gejala penyakit jantung yang biasanya terjadi di pagi hari. Berikut penjelasannya.


Hati-hati Konsumsi Daging Merah Berlebihan Berbahaya Bagi Kesehatan

19 hari lalu

Ilustrasi daging merah. Pixabay.com
Hati-hati Konsumsi Daging Merah Berlebihan Berbahaya Bagi Kesehatan

Jika daging sapi atau daging merah dikonsumsi berlebihan dapat mengancam kesehatan. Bagaimana sebaiknya?


Pentingnya EKG untuk Pemeriksaan Awal Penyakit Jantung

29 hari lalu

Ilustrasi dokter melakukan operasi jantung. Foto: Heartology Cardiovascular Hospital
Pentingnya EKG untuk Pemeriksaan Awal Penyakit Jantung

Ada berbagai masalah terkait penyakit jantung dan EKG pun berperan penting sebagai rekaman aktivitas listrik jantung.


Spesialis Sarankan Penderita Penyakit Jantung Kategori Ini Tak Puasa Ramadan

29 hari lalu

Ilustrasi jantung wanita. shutterstock.com
Spesialis Sarankan Penderita Penyakit Jantung Kategori Ini Tak Puasa Ramadan

Pakar mengungkapkan puasa Ramadan pada penderita penyakit jantung akut dikhawatirkan dapat mengakibatkan ketidakstabilan pompa jantung.


Hasil Penelitian: Wanita yang Alami Komplikasi Kehamilan Berisiko Terkena Penyakit Jantung

32 hari lalu

Ilustrasi kehamilan. Freepik.com
Hasil Penelitian: Wanita yang Alami Komplikasi Kehamilan Berisiko Terkena Penyakit Jantung

Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa wanita yang mengalami komplikasi saat menjalani kehamilan cenderung memiliki risiko terkena penyakit jantung.


Mengenal Gejala dan Cara Mengobati Lemah Jantung

34 hari lalu

Ilustrasi gagal jantung (Pixabay.com)
Mengenal Gejala dan Cara Mengobati Lemah Jantung

Lemah jantung alias gagal jantung dapat menyerang sisi kiri, kanan, atau kedua sisi jantung. Namun, biasanya penyakit ini menyerang sisi kiri dahulu.


Selain Bantu Turunkan Berat Badan, Oatmeal Memiliki 5 Manfaat yang Jarang Diketahui

37 hari lalu

Ilustrasi oatmeal dan calendula. Pixabay.com
Selain Bantu Turunkan Berat Badan, Oatmeal Memiliki 5 Manfaat yang Jarang Diketahui

Selain manfaat gula darah dan kesehatan jantung yang ditawarkan oatmeal, oatmeal juga dapat membantu menurunkan kolesterol, dan lainnya.