TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati tidak heran apabila isu terkait pajak penulis dan industri buku menjadi perbincangan banyak orang. Hal ini dikarenakan, penulis melalui karyanya mampu untuk menyentuh hati khalayak.
“Namanya penulis kan jago-jago semua, menyentuh hati semua orang,” kata Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu dalam Acara Dialog Perpajakan, Perlakuan Pajak bagi Penulis dan Pekerja Seni lainnya, di Gedung Ditjen Pajak, Jakarta Selatan, Rabu malam, 13 September 2017.
Sebelumnya diberitakan novelis Tere Liye mengeluhkan pajak penghasilan penulis yang dinilainya terlampau tinggi dibandingkan dengan pengusaha maupun profesi lainnya. “Kalian harus sopan sekali kepada penulis buku, karena dia membayar pajak lebih banyak dibanding kalian semua,” ujar Tere dalam laman Facebooknya, Selasa, 5 September 2017.
Selain karena kepiawaian penulis dalam merangkai kata, Sri mengatakan isu terkait pajak penulis menjadi viral juga karena reputasi sang penulis mengeluhkan pajak penulis, yakni Tere Liye. Apalagi penulis Dewi Lestari atau lebih dikenal dengan Dee juga ikut menyuarakan aspirasinya melalui media sosial. “Namanya penulis besar, kalau dia bicara itu sudah seperti fatwa,” celetuk Sri.
Menghadapi keluhan dari para penulis besar dan juga sorotan dari publik, Sri Mulyani pun sempat memutar otak agar masalah ini tidak berlarut-larut. Ia bahkan mengaku sempat merenung, agar terjalin komunikasi antara pemerintah dan para penulis.
“Jadi saya di kamar mandi lagi duduk merenung gimana ini ya caranya berkomunikasi makanya saya menulis di Facebook saya,” kata Menteri Keuangan yang juga menjabat di Kabinet Indonesia Bersatu itu.
Hingga seminggu setelah Tere Liye memutuskan berhenti menerbitkan buku, akhirnya Kementerian Keuangan mengundang para pekerja seni untuk berdialog bersama terkait pajak penulis di gedung Ditjen Pajak, Jakarta Selatan, pada Rabu 13 September 2017. Tetapi sayangnya, Tere Liye batal hadir karena harus menghadiri acara di tempat lain.
Padahal diskusi yang diadakan di Aula Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak tersebut dihadiri 430 penulis, musisi dan aktor di antaranya Dewi Lestari, Giring Ganesha, Butet Kertaradjasa, J-Flow, Bens Leo, Goenawan Mohamad dan aktor Dennis Adhiswara.
Acara mengenai pajak penulis ini juga dihadiri oleh pengurus Badan Ekonomi Kreatif Indonesia (Bekraf), Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) dan juga Persatuan Penulis Indonesia (Satu Pena). Bahkan pengacara kondang Todung Mulya Lubis juga ikut hadir di sana.
ALFAN HILMI